Volubit.id — Cara mendapatkan pendapatan tambahan di pasar kripto tidak hanya dapat diperoleh melalui trading atau investasi. Pasar kripto, menyediakan peluang eksplorasi potensi passive income lainnya yang tak kalah menggiurkan.
Passive income ini bisa diperoleh dengan berbagai cara. Ada yang sangat mudah, ada pula yang agak rumit, namun tetap menyenangkan lantaran pengguna bisa sekaligus belajar memahami bagaimana cara kerja semesta tatanan keuangan terdesentralisasi bekerja.
Dari sekian banyak cara yang dapat dilakukan, terdapat lima di antaranya yang bisa kamu coba, terutama untuk pemula. Apa saja?
1. Staking
Staking kripto merupakan cara investasi yang mirip deposito pada instrumen finansial tradisional. Pemilik dapat mengunci aset mereka dalam jangka waktu tertentu dan mendapat imbal hasil annual percentage yield (APY).
Level APY yang ditawarkan dalam program staking berbeda-beda, tergantug aset kripto serta protokol atau platform yang digunakan.
Secara teknis staking merupakan mekanisme untuk mengamankan jaringan di blockchain Proof of Stake (PoS). Fungsi staking ini sama seperti operasi mining atau penambangan Bitcoin di blockchain proof of work (PoW).
Staking secara teknis dilakukan langsung di jaringan blockchain, namun istilah ini juga jamak digunakan merujuk pada produk earn yang ada di centralized exchange (CEX).
‘Staking’ atau fitur earn pada CEX tersedia pada kripto PoS, PoW, atau basis konsensus lainnya sehingga lebih sederhana. Karena itu, ‘staking’ untuk pemula sebaiknya dilakukan di CEX. Ada banyak CEX yang menawarkan produk staking, seperti Binance, Gate.io, Bybit, OKX, KuCoin, dll. Aset yang bisa distaking jiga banyak, seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, BNB, Polygon, Tron, dll.
2. Restaking
Restaking merupakan tahap yang lebih advance dari staking. Secara sederhana, restaking adalah aksi menstaking ulang aset kripto yang telah distaking. Artinya ada dua kali staking yang dilakukan.
Proses restaking juga lebih rumit lantaran langsung dilakukan di jaringan blockchain dan melibatkan dua protokol decentralized finance (DeFi), yakni liquid staking dan restaking.
Langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan staking di platform liquid staking. Setelahnya pengguna akan mendapat token liquid staking (LST) untuk distaking ulang di platform restaking.
Strategi restaking saat ini masih terbatas di jaringan Ethereum. Untuk melakukan restaking di Ethereum biaya gas fee-nya cukup mahal terutama saat jaringan padat. Biaya restaking di Ethereum bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan. Saat jaringan sepi, biayanya bisa puluhan ribu saja.
Potensi passive income yang diperoleh dari restaking berlipat ganda karena pengguna akan mendapat APY berganda dari platform liquid staking dan platform restaking. Selain itu, pengguna juga bisa memperoleh bonus poin dari platform restaking yang nantinya bisa ditukar dengan reward.
Untuk platform liquid staking terkenal antara lain Lido, Rocket Pool, Ether.fi, Renzo, Kelp, Puffer, Swell, dst. Sedangkan platform restaking yang terkenal adalah EigenLayer dan Symbiotic. Selain itu, ada juga di jaringan Solana seperti Jito dan Solayer, serta Babylon di jaringan Bitcoin.
3. Lending
Lending adalah strategi mendapatkan passive income dengan meminjamkan aset kripto. Sebagai gantinya, pengguna akan mendapat imbalan bunga imbal hasil dengan persentase tertentu. Mirip dengan platform peminjaman atau peer to peer (P2P) lending konvensional.
Beberapa platform lending terkenal antara lain Aave, MakerDAO, Venus, Zerolend, LayerBank, Compound, dll. Platform lending ini bisa diakses via blockchain Ethereum dan peranakannya seperti Optimism, Arbitrum, Base, Mantle, Linea, zkSync, Scroll, dll.
4. Liquidity Pool
Liquidity pool (LP) merupakan penyedia likuiditas dalam decentralized exchange (DEX) yang diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan antar aset. Misalnya, perdagangan antara ETH-USDT memerlukan LP ETH-USDT. Tanpa adanya likuiditas pada LP kedua aset, perdagangan mustahil dilakukan.
Karena pentingnya peran LP dalam DEX, maka biasanya DEX akan memberikan imbalan kepada penyedia LP di platform mereka. Imbalan tersebut berupa APY dengan persentase bervariasi. Biasanya, semakin jarang aset digunakan untuk perdagangan, imbalannya akan semakin besar.
Untuk menyedialan likuiditas di LP ini pengguna harus melakukannya dengan dua aset, misalnya ETH dan DAI, BNB dan MATIC, TRX dan USDT, dll. Pilihan dua aset yang disediakan fleksibel tergantung ketersediaan kolam atau pool untuk LP.
Beberapa DEX terkenal yang bisa dijadikan untuk menyediakan LP antara lain Uniswap, Sushiswap, Pancakeswap, Trader Joe, dll. Jaringan blockchain-nya pun beragam, seperti Ethereum dan turunannya, BNB, Polygon, Avalanche, dll.
5. Dividen
Perolehan dividen alias dividend earning adalah cara memperoleh passive income dari kepemilikan atas aset kripto tertentu, laiknya dividen pada saham.
Dividen ini biasanya dibagikan dalam periode tertentu dengan porsi sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki. Semakin banyak aset yang dipegang, maka semakin banyak pula jatah perolehan dividen yang didapat.
Dalam kebanyakan kasus, dividen ini dibagikan dari hasil revenue atau keuntungan lain pada platform tertentu, terutama dari biaya perdagangan pada platform trading.
Tidak semua proyek kripto membagikan dividen, dan tidak semua platform trading membagikan dividen. Beberapa platform yang membagikan dividen antara lain AscendEX lewat kepada holder ASD, KuCoin kepada holder KCS, atau VeChain (VET).
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang