Volubit.id — Kasus manipulasi harga token meme POPCAT di platform Hyperliquid terjadi pada 12 November 2025. Peristiwa yang bikin heboh ini diduga eupakan upayaserangan “kamikaze” yang mengguncang Hyperliquid sebagai kuda hitam di perpetual futures decentralized exchange (DEX).
POPCAT, token meme kucing berbasis Solana tersebut selama ini memang dikenal liar dari segi harga. Tapi tidak ada yang menyangka, volatilitasnya bisa berubah menjadi senjata yang melumpuhkan sebuah platform besar.
Dalam beberapa jam setelah peristiwa tersebut, aktivitas onchain, pola transaksi, serta reaksi pasar menjadi bahan analisis berbagai pihak yang mencoba memahami apa sebenarnya yang terjadi di balik layar. Dari sinilah muncul beragam temuan yang menunjukkan bahwa insiden ini bukan sekadar pergerakan harga yang tidak wajar, melainkan peristiwa kompleks yang menguji ketahanan dari platform Hyperliquid sendiri.
1. Serangan Kamikaze
Serangan ini dilakukan dengan cara yang tak lazim. Ia dirncang bak sebuah aksi kamikaze yang tampak dirancang bukan untuk mencari untung, tetapi untuk menghancurkan. Penyerang menarik dana sebesar $3 juta USDC dari OKX, lalu membaginya ke 19 wallet berbeda sebelum semuanya masuk ke Hyperliquid. Dari situ, mereka membuka posisi long POPCAT senilai $20–30 juta dengan leverage lima kali lipat. Langkah itu menimbulkan tekanan beli besar dan menciptakan ilusi bahwa pasar sedang bullish.
Untuk memperkuat efek psikologis, penyerang memasang “buy wall” senilai $20 juta di harga $0,21. Buy wall merupakan semacam tembok order beli yang memberi kesan pasar akan terus naik. Trader lain terpancing. Begitu harga terpompa, sang penyerang menarik kembali seluruh order besar itu. Harga pun jatuh bebas, anjlok 43% dalam hitungan detik, memicu gelombang likuidasi massal termasuk posisi sang penyerang sendiri.
2. Hyperliquidity Provider Rugi Besar
Kerugian yang ditimbulkan cukup parah. Meski penyerang kehilangan seluruh modal $3 juta-nya, Hyperliquidity Provider (HLP) justru menjadi korban utama. Sistem HLP menanggung bad debt sebesar hampir $5 juta akibat likuidasi paksa senilai $63 juta di seluruh pasar POPCAT. Artinya, kerusakan tidak hanya menimpa trader, tapi juga jantung sistem likuiditas Hyperliquid.
https://x.com/arkham/status/1988662381535216125
3. Deposit dan Withdraw Dihentikan Sementara
Hyperliquid terpaksa menghentikan sementara aktivitas deposit dan withdrawal melalui bridge Arbitrum. Langkah ini diambil bukan karena peretasan, melainkan untuk mencegah kerusakan lebih besar dan menyelidiki 19 wallet yang terlibat. Aktivitas trading perpetual tetap dibuka. Aki halt oleh tim ini kembali membuka perdebata pana tntang sistem DEX Hyperliquid yang seharusnya “permissionless” ternyata bisa lumpuh hanya karena satu aksi manipulatif.
4. Diduga Terkait dengan TST
Serangan terhadap POPCAT ternyata bukan yang pertama. Wallet yang digunakan dalam insiden ini diduga sama dengan pelaku manipulasi token TST (Test) pada Agustus 2025. Kala itu, harga TST anjlok 70% hanya dalam satu jam akibat pola transaksi serupa: pembelian besar-besaran di awal, lonjakan harga semu, lalu penarikan likuiditas mendadak. Setelah insiden TST, wallet itu sempat memindahkan seluruh saldo USDC keluar dari Hyperliquid.
Pola yang sama berulang di kasus POPCAT, memperkuat dugaan bahwa ini adalah serangan sistematis, bukan kebetulan pasar biasa. Spekulasi yang mencuat menyebut aksi ini sebagai eksperimen untuk menguji seberapa tangguh mekanisme HLP menghadapi tekanan ekstrem.
5. Komentar CZ Binance
Drama ini ikut menyeret nama besar di dunia kripto: Changpeng Zhao (CZ), pendiri Binance. Sejumlah pengguna menilai serangan yang merugikan HLP itu merupakan upaya untuk melemahkan pesaing Binance di ranah bursa futures. Dalam sebuah komentar dia menyebut dirinya tidak menggunakan bursa lain di luar Binance selama bertahun-tahun.
https://x.com/cz_binance/status/1988670591029985740
Tanggapan itu menepis keterlibatan langsung CZ lantaran wallet yang digunakan penyerang memperoleh dananya dari withdraw di OKX. Namun pernyataan itu juga bisa dibaca dengan cara lain sebab CZ tidak secara tegas menyatakan dirinya tak terlibat menunggangi aksi koboi ini.


