5 Fakta Unik tentang Bitcoin yang Jarang Diketahui

Volubit.id — Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada 2009 silam, Bitcoin telah berkembang dari sebuah eksperimen kecil menjadi aset digital paling berharga di dunia. Popularitasnya melesat, menarik perhatian investor ritel hingga institusi keuangan besar. Meski demikian, di balik gemerlap harga dan perdebatan soal regulasi, ada banyak fakta unik tentang Bitcoin yang jarang diketahui.

Sebagian besar orang hanya mengenal Bitcoin sebagai kripto berbasis blockchain pertama atau sebagai aset investasi dengan volatilitas tinggi. Namun, di luar itu, ada berbagai kisah menarik yang menunjukkan bagaimana Bitcoin berevolusi dari sekadar konsep dalam sebuah whitepaper menjadi fenomena global.

Di balik popularitasnya, ada beberapa fakta menarik yang jarang diketahui banyak orang. Dari sistem penamaan yang mengikuti standar mata uang internasional, jumlah Bitcoin yang hilang selamanya, hingga cerita soal bursa kripto pertama yang pernah ada. Fakta-fakta ini tidak hanya menambah wawasan, namun juga memberi perspektif baru tentang bagaimana teknologi blockchain dan aset digital berkembang seiring waktu.

1. Simbol Ticker XBT

Selama ini, sebagian besar orang mengenal Bitcoin dengan simbol ticker BTC. Namun, sejak 2013, ada satu lagi simbol yang digunakan secara resmi, yaitu XBT. Simbol ini diperkenalkan oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai standar kode mata uang internasional untuk Bitcoin.

Penggunaan huruf X dalam XBT bukan kebetulan. Dalam standar ISO, mata uang yang tidak terikat pada satu negara tertentu biasanya diawali dengan X. Contohnya, XAU untuk emas dan XAG untuk perak. XBT pun mengikuti konvensi ini karena Bitcoin tidak dimiliki oleh negara mana pun.

Walaupun BTC tetap lebih populer di kalangan pengguna kripto sehari-hari, beberapa institusi keuangan besar seperti Chicago Mercantile Exchange (CME), Chicago Board Options Exchange (CBOE), BitMEX dan Kraken lebih memilih menggunakan XBT untuk perdagangan Bitcoin di pasar futures.

2. Bitcoin yang Hilang Selamanya

Seperti halnya uang tunai yang bisa terselip atau hilang, Bitcoin juga bisa lenyap dari peredaran. Bedanya, jika kunci privat (private key) untuk sebuah wallet atau dompet Bitcoin hilang, maka tidak ada bank atau institusi yang bisa membantu memulihkannya. Bitcoin di dalam wallet tersebut akan tetap ada di jaringan, tetapi tidak bisa diakses siapa pun.

Berdasarkan laporan Unchained Capital pada 2023, sekitar 3,8 juta Bitcoin diyakini telah hilang secara permanen. Jumlah ini setara dengan 20% dari total pasokan Bitcoin yang beredar saat ini. Salah satu penyebab utama hilangnya Bitcoin adalah pengguna yang lupa kata sandi atau kehilangan akses ke wallet milik mereka.

Kendati demikian, tidak semua Bitcoin yang hilang benar-benar tak bisa dipulihkan. Beberapa layanan seperti CryptoAssetRecovery.com mencoba membantu orang-orang yang kehilangan akses ke wallet mereka. Diperkirakan bahwa sekitar 2,5% dari total Bitcoin yang hilang masih bisa dipulihkan dengan teknik pemulihan data yang canggih.

3. Sentralisasi Penambangan

Pada masa awal kemunculannya, siapa pun bisa menambang Bitcoin dengan komputer pribadi dengan spesifikasi sederhana di rumah. Namun, seiring meningkatnya tingkat kesulitan penambangan (mining difficulty) dan kebutuhan daya komputasi yang lebih besar, industri ini kini didominasi oleh perusahaan tambang raksasa.

Berdasarkan data CoinDance per Desember 2024, sebesar 78% dari total daya komputasi (hash rate) jaringan Bitcoin kini dikuasai oleh hanya empat entitas mining pool. Mereka adalah Foundry USA, AntPool, ViaBTC, dan F2Pool. Bahkan, Foundry USA dan AntPool saja sudah menguasai lebih dari 50% daya komputasi Bitcoin.

Dominasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi. Jika sekelompok kecil entitas mengendalikan mayoritas hash rate, mereka berpotensi melakukan 51% attack, di mana mereka bisa memanipulasi jaringan, membatalkan transaksi, atau menyensor pengguna tertentu.

4. Faucet Gratis

Saat ini, harga satu Bitcoin mencapai puluhan hingga ratisan ribu dolar. Namun, pada awal perjalanannya, Bitcoin bisa didapatkan secara gratis melalui faucet Bitcoin.

Pada 2010, pengembang Bitcoin Gavin Andresen menciptakan sebuah situs faucet yang memberikan 5 BTC secara cuma-cuma kepada siapa pun yang menyelesaikan CAPTCHA sederhana. Tujuannya sederhana: memperkenalkan Bitcoin kepada lebih banyak orang dan mengajarkan cara menggunakannya.

Saat itu, nilai 5 BTC yang dibagikan tidak ada apa-apanya, tetapi jika dihitung dengan harga Bitcoin saat ini, jumlah itu bisa bernilai sekitar miliaran rupiah berdasarkan kurs terkini. Selain faucet buatan Andresen, beberapa situs lain juga membagikan Bitcoin gratis, termasuk 99Bitcoins, yang beroperasi dari 2015 hingga 2018 dan secara total telah memberi 12.795 BTC kepada penggunanya.

Faucet Bitcoin mungkin sudah jarang ditemukan saat ini, tetapi kontribusinya dalam menyebarluaskan Bitcoin di masa awal sangat besar.

5. Exchange Bitcoin Pertama

Bursa pertama yang secara resmi memperdagangkan Bitcoin adalah BitcoinMarket, yang mulai beroperasi pada 17 Maret 2010. BitcoinMarket tercatat secara resmi sebagai exchange Bitcoin pertama menurut Guinness World Records.

Sebelum BitcoinMarket berdiri, ada beberapa layanan tukar-menukar Bitcoin secara sederhana, salah satunya New Liberty Standard yang didirikan pada Oktober 2009. Namun, sistem yang digunakan masih sangat primitif. New Liberty Standard menghitung harga Bitcoin berdasarkan biaya listrik yang dibutuhkan untuk menambangnya.

BitcoinMarket berbeda. Bursa ini menawarkan mekanisme perdagangan yang lebih mirip dengan bursa kripto modern, di mana harga Bitcoin berfluktuasi berdasarkan permintaan dan penawaran. Harga pertama yang tercatat pada 2009 adalah $0.000764 per Bitcoin.

Sayangnya, perjalanan BitcoinMarket tidak berlangsung lama. Pada 2011, bursa ini mengalami masalah dengan penipuan dan akhirnya diblokir oleh PayPal. Setelah itu, posisinya sebagai bursa terkemuka diambil alih oleh Mt. Gox, yang kemudian juga mengalami kehancuran besar pada 2014 akibat peretasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *