7 Proyek DEX Perpetual Potensial Airdrop Besar di 2025 dan 2026

Volubit.id — Proyek perpetual decentralized exchange atau Perp DEX balakangan menjadi salah satu sktor panas yang banyak dibincangkan di jagat kripto. Setelah kesuksesan besar Hyperliquid, narasi Perp DEX kembali mencuat terutama dikerek kelahiran Aster sebagai bursa anyar yang mendapat sokongan langsung dari founder Binancd Changpeng Zhao (CZ).

Dalam setahun terakhir, geliat Perp DEX tampak di mana-mana: dari Solana hingga Starknet, dari proyek besar yang sudah matang hingga pendatang baru yang penuh janji. Masing-masing berlomba menyiapkan sistem poin, insentif, hingga airdrop besar untuk menarik trader aktif. Dari sekian banyak proyek anyar bermunculan, tak sedikit di antaranya disebut-sebut bakal memberi insentif yang bisa mengguncang pasar, hingga diburu pemburu airdrop.

1. Lighter

Lighter menjadi salah satu Perp DEX paling disorot tahun ini. Sistem poinnya telah berjalan sejak Februari 2025 dan kini memasuki musim kedua, memberi kesempatan kepada pengguna untuk mengumpulkan poin hingga akhir tahun. Dibangun sebagai Layer 2 (L2) di atas blockchain Ethereum, Lighter menargetkan perdagangan berkecepatan tinggi dengan eksekusi setara bursa terpusat.

Setiap pekan, 250.000 poin didistribusikan tanpa inflasi, dialokasikan untuk aktivitas organik seperti perdagangan dan penyediaan likuiditas. Jumlah pengguna aktifnya telah menembus 4.600 dan terus bertambah. Potensi airdrop diperkirakan muncul pada akhir 2025, dengan 30–50℅ token dialokasikan untuk komunitas. Lighter mendapatkan funding dari sejumlah venture capital (VC) knamaan seerti Andreesen Horowitz (a16z), Dragonfly, Lightspeed, dan Founders Fund.

2. EdgeX

Diluncurkan sejak Desember 2024, EdgeX menawarkan sistem poin yang dirancang untuk mendorong perdagangan berkelanjutan. Beroperasi sebagai L2 engine khusus, platform ini memungkinkan leverage hingga 100x, memberikan sensasi seperti centralized exchange dalam ruang onchain. Distribusi mingguan mencapai 300 ribu hingga 500 ripbu poin kepada ribuan alamat berdasarkan volume perdagangan, likuiditas, dan referral.

Dengan sekitar 15.000 pengguna aktif, EdgeX terbilang masih “sepi” dibandingkan kompetitornya, suatu keuntungan tersendiri bagi pemburu ROI tinggi. Belum ada tanggal pastibkapan airdrop akan diluncurkan. EdgeX merupakan proyek Perp DEX hasil inkubasi Amber Group yang memikiki portofolio pendanaan untuk Near Protocol, EtherFi, Backpack, dll.

3. Backpack

Backpack bukan pemain baru. Platform ini memadukan wallet dan exchange dalam satu aplikasi, memungkinkan perdagangan di Solana dan Ethereum dengan volume perps harian hingga $1,5 miliar. Sejak Maret 2025, Backpack meluncurkan musim pertama sistem poinnya, yang dihitung dari aktivitas perdagangan mingguan dan referral pengguna.

Setiap Jumat, poin dibagikan berdasarkan volume perdagangan, meski jumlah pastinya tak diumumkan. Dengan basis pengguna besar dan riwayat airdrop sebelumnya seperti distribusi token SWTCH, Backpack menjadi kandidat kuat untuk airdrop berikutnya. Dari sisi pendanaan, proyek ini telah mengumpulkan $37 juta, termasuk $17 juta dalam putaran Series A pada Februari 2024 yang dipimpin Placeholder VC bersama Hashed, Delphi Digital, dan Amber Group.

4. Paradex

Paradex mengawali program poinnya sejak Januari 2025, dan kini sudah masuk musim kedua sejak Agustus. Platform ini dibangun di atas infrastruktur cepat yang menawarkan likuiditas setara CEX dan privasi tingkat institusional. Paradex merupakan produk internal dari Paradigm, salah satu VC paling berpengaruh di dunia kripto, yang juga membidani berbagai proyek unggulan di sektor derivatif.

Setiap pekan, Paradex menyalurkan 500.000 poin bagi pengguna aktif, termasuk trader dan penyedia likuiditas. Airdrop token kemungkinan mendarat antara kuartal empat 2025 hingga awal 2026, dengan alokasi sekitar 20% untuk komunitas. Reputasi Paradigm sebagai backer utama sudah cukup membuat nama Paradex bergema di kalangan trader profesional.

5. Pacifica

Pacifica hadir dengan cita rasa berbeda: self-funded tanpa sokongan VC, dibangun oleh mantan eksekutif dari Binance, FTX, dan Coinbase. Diluncurkan 4 September 2025 di Solana, platform ini mengandalkan AI agent untuk membantu pengguna mengambil keputusan perdagangan dan manajemen risiko. Sistem poinnya masih tahap awal, tetapi menarik perhatian karena valuasi fully diluted mencapai setengah miliar dolar.

Sebanyak 500.000 poin dibagikan setiap Kamis dengan formula berbasis PNL dan retensi perdagangan. Alokasi airdrop seiktar 25%. Belum ada jadwal pasti kapan distribusi poin berakhir dan airdrop dibagikan kepada pengguna.

6. Extended

Extended mulai memperkenalkan sistem poin pada 29 April 2025. Platform ini menawarkan pengalaman hybrid antara CEX dan DeFi dengan latensi rendah di bawah 10 milidetik, namun seluruh transaksi tetap onchain. Setiap pekan, Extended menyalurkan 1,2 juta poin kepada pengguna aktif berdasarkan volume perdagangan dan penyediaan likuiditas.

Extended digadang-gadang akan melakukan Token Generation Event (TGE) di akhir 2025 atau awal 2026, dengan jatah porsi besar untuk pengguna awal. Proyek ini sudah mengantongi dana $6,5 juta dari Tioga Capital, Semantic Ventures, Cherry Ventures, StarkWare, dan Cyber Fund, serta dukungan angel investor dari eksekutif Revolut dan co-founder Lido.

7. BasedApp

Beroperasi di ekosistem Hyperliquid, BasedApp menjadi salah satu proyek paling cepat naik daun berkat antarmuka mobile yang ramah pengguna dan integrasi denan kartu Visa crypto. Sistem poinnya dibagi dalam epoch tiga hari, dengan 10 juta XP didistribusikan per epoch selama Season 2 yang dimulai Oktober 2025.

Selain perdagangan spot dan perpetual, pengguna bisa mendapatkan boost XP dengan membeli token HYPE atau memegang PUP. Waktu peluncuran token dan airdrop belum dipastikan. Masih ada waktu untuk menggarap proyek ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *