Volubit.id — Prospek Ethereum untuk mencetak all-time high (ATH) baru pada 2026 dinilai semakin terbatas. Sejumlah analis menilai kondisi pasar kripto global, khususnya arah pergerakan Bitcoin, belum mendukung terjadinya reli besar pada Ether dalam satu tahun ke depan.
Founder IntoTheCryptoverse Benjamin Cowen menyebut Ethereum akan sulit naik signifikan jika Bitcoin benar-benar berada dalam fase bear market. Menurutnya, pergerakan Ether masih sangat bergantung pada Bitcoin. Ketika Bitcoin melemah, peluang Ethereum untuk mencetak rekor harga baru menjadi kecil. Cowen menilai kondisi pasar saat ini sudah menunjukkan karakter pasar turun.
“Jika Bitcoin benar-benar berada di pasar bearish, seperti yang terasa saat ini, akan sulit bagi Ethereum untuk naik,” kata Cowen dalam wawancara di podcast Bankless.
$ETH monthly MACD bearish cross is about to happen.
Last time this happened, Ethereum dumped 58% in 3 months.
But before that, MACD bearish cross in Q3 2024 turned out to be a fakeout. pic.twitter.com/Ih9UpSSdDd
— Ted (@TedPillows) December 25, 2025
Ethereum sempat menyentuh kembali ATH di level $4.878 pada Agustus 2025 lalu, tetapi tidak bertahan lama. Setelah itu, harga Ether bergerak turun dan pada November sempat berada di kisaran $2.767. Saat ini, ETH masih diperdagangkan di bawah $3.000. Untuk kembali ke ATH, Ethereum membutuhkan kenaikan lebih dari 40% dari level saat ini.
Cowen mengingatkan, jika Ethereum berhasil kembali ke ATH dalam waktu dekat, pergerakan tersebut berisiko menjadi bull trap. Ia memperkirakan kenaikan tajam bisa diikuti koreksi besar dengan potensi penurunan kembali ke area $2.000. Ia juga menilai reli Ethereum, jika terjadi, tidak akan mendorong altcoin lain ikut mencetak rekor baru.
Di luar pergerakan harga, 2026 menjadi tahun penting bagi pengembangan teknologi Ethereum. Jaringan ini akan menjalankan Glamsterdam fork yang membawa pemrosesan paralel dan peningkatan batas gas hingga sekitar 200 juta. Pembaruan ini bertujuan meningkatkan kapasitas jaringan layer 1, meski target 10.000 transaksi per detik belum tercapai tahun depan.
Perubahan juga terjadi pada sistem validator, yang secara bertahap beralih ke verifikasi berbasis zero-knowledge proof (ZKP). Selain itu, peningkatan jumlah data blob per blok akan memperkuat kinerja jaringan layer 2 (L2), memungkinkan pemrosesan transaksi dalam skala besar. Ethereum juga menyiapkan Interoperability Layer untuk mendukung konektivitas antar L2, serta pembaruan Heze-Bogota yang menargetkan peningkatan privasi dan ketahanan terhadap sensor.
Dengan kombinasi tekanan pasar dan fase pengembangan teknologi yang masih berjalan, Ethereum pada 2026 lebih dipandang sebagai aset yang berada dalam tahap konsolidasi. Meski fundamental jangka panjang terus diperkuat, peluang Ether untuk menembus ATH baru dalam waktu dekat dinilai relatif kecil.
Sebelumnya, trader Taiki Maeda juga melontarkan pandangan bearish terhadap Ethereum pada awal Desember lalu. Menurutnya, selama lima tahun terakhir, kinerja harga ETH berulang kali gagal memenuhi ekspektasi, meski narasi dan harapan terus diperbarui.
Taiki sendiri berhasil meraup cuan $578,000 setelah membuka posisi short terhadap ETH hingga akhir November lalu.
Salah satu tekanan utama untuk ETH menurutnya bersumber dari runtuhnya pasar altcoin. Ketika altcoin kehilangan daya tarik dan likuiditasnya mengering, efeknya akan merembet ke ETH. Ekosistem yang lesu tidak lagi mampu menopang valuasi Ethereum di atas ratusan miliar dolar. Dalam situasi ini, pasar cenderung melakukan penyesuaian untuk mencari nilai wajar, yang oleh Taiki diperkirakan berada di kisaran $2.500.
Ia juga menilai bahwa dorongan spekulatif yang dulu mengangkat harga ETH, yang ia sebut sebagai Ponzi effect, perlahan memudar. Tanpa arus narasi baru yang kuat, ETH kehilangan mesin pendorong kenaikan harga. Akibatnya, setiap penurunan di bawah level psikologis penting, seperti $3.000, berpotensi menekan sentimen pasar secara luas dan bahkan menyeret Bitcoin.
Taiki bahkan menyarankan agar investor tidak membeli ETH karena potensi harganya yang suram bisa membuat mental investor naik-turun bak roller coaster. Dia bahkan sesumbar harga ETH tak akan beranjak jauh dari rentang harga terkini dalam horizon 5-10 tahun mendatang, sehingga berinvestasi pada aset ini terbilang sia-sia belaka.


