Tiga Remaja AS Rampas Kripto Senilai $4 Juta

Volubit.id — Laporan aksi kriminal kasus perampasan aset kripto kembali mencuat ke permukaan setelah sejumlah pemuda di Amerika Serikat (AS) didakwa melakukan penculikan sekaligus perampasan aset kripto milik seorang korban yang berasal dari Las Vegas.

Terbitan media lokal pada 9 Mei 2025 lalu mencatat komplotan jahat itu merampas aset kripto, termasuk NFT senilai lebih dari $4 juta. Polisi menyebut korban dipaksa menyerahkan password wallet kripto miliknya setelah sebelumnya diboyong ke gurun terpencil di Arizona dengan todongan senjata api.

Berkas fakta persidangan mencatat peristiwa naas tersebut terjadi pada 12 November 2023. Kasus ini melibatkan tiga tersangka, dua di antaranya berusia 16 dan sudah ditangkap, sementara satu lainnya masih buron. Mereka dikenai dakwaan penculikan, perampokan bersenjata, dan pempemerasa

Peristiwa bermula saat korban yang tak disebutkan identitasnya, tengah mengadakan acara bertema kripto di sebuah tempat usaha di pusat kota Las Vegas. Seusai acara, ia kembali ke apartemennya dan memarkir mobil. Tiga remaja itu lantas mendekatinya, menodongkan senjata, dan memaksanya masuk ke mobil mereka.

Di dalam mobil, ia diancam bakal ditembak jika tak mengikuti perintah pelaku.

Korban lalu ditutup matanya dengan handuk dan dilarang menatap pelaku. Sepanjang perjalanan, ia mendengar suara orang lain dari pengeras suara ponsel yang tampaknya mengarahkan para pelaku.

Polisi menduga pria itu kemudian dibawa melintasi perbatasan negara bagian Nevada menuju White Hills, Arizona, sekitar 110 kilometer dari Las Vegas. Di sana, korban ditinggalkan dan harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer melintasi gurun untuk mencapai sebuah SPBU dan meminta bantuan.

Polisi Las Vegas melacak kendaraan yang digunakan tersangka dan menemukan bukti perjalanan dari Florida ke Nevada. Dalam pemberhentian terpisah di negara bagian Mississippi, polisi menemukan senjata milik anggota keluarga salah satu pelaku, yang cocok dengan senjata di foto media sosial tersangka.

Penyelidik juga mencatat rekam jejak para pelaku yang sebelumnya kerap terlibat insiden di sekolah, termasuk memaki dalam bahasa Inggris dan Arab serta menyeruduk petugas keamanan sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *