Volubit.id — Bitcoin kembali mencatatkan rekor harga tertingginya sepanjang masa atau all time high (ATH) tepat pada momentum bersejarah yang dikenal sebagai Pizza Day, 22 Mei. Harga aset kripto nomor wahid tersebut sempat menyentuh hampir $112.000 atau sekitar Rp1,8 miliar per keping berdsarkan data pasar. Angka ini melampaui rekor lama yang tercatat sehari sebelumnya di kisaran $109.500 per keping.
Kenaikan harga ini turut mendorong kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan hingga menyentuh $3,6 triliun. Meski demikian, angka tersebut masih berada di bawah rekor tertinggi kapitalisasi pasar kripto pada Desember 2024 lalu yang mencapai $3,9 triliun. Hal ini disebabkan oleh stagnasi di sektor altcoin yang belum mengalami reli serupa dengan Bitcoin.
Data firma analitik Sentora, kenaikan harga kali ini membuat seluruh holder Bitcoin berada dalam posisi untung. Kondisi ini bisa menjadi sinyal retracement dalam waktu dekat apabila katalis bagi momentum bullish melonggar.
Kenaikan tajam ini bukan semata disebabkan oleh spekulasi ritel, melainkan juga oleh peran institusi besar yang mulai menganggap Bitcoin sebagai aset strategis. Lembaga-lembaga keuangan, termasuk perusahaan publik dan pengelola dana investasi, kini secara aktif membeli dan menyimpan Bitcoin, terutama setelah disahkannya sejumlah produk exchange traded fund (ETF) berbasis Bitcoin di pasar keuangan global.
Salah satunya adalah Strategy milik Michael Saylor, yang baru-baru ini mengumumkan pembelian tambahan 7.390 BTC. Perusahaan ini kini menguasai lebih dari 576.000 Bitcoin sekaligus menjadikannya sebagai holder korporat terbesar.
Kenaikan harga BTC ini membuat trader bearish harus gigit jari lantaran merugi. Data Coinglass mencatat ada lebih dari 120.000 posisi di pasar futures terlikuidasi dengan nilai hampir $500 juta dalam 24 jam terakhir. Trader dengan posisi short mengalami kerugian hampir $300 juta, sementara posisi long kehilangan sekitar $193 juta.
Peringatan Pizza Day sendiri menandai transaksi pertama Bitcoin untuk pembelian komoditas riil di semesta non virtual. Pada 22 Mei 2010, seorang programmer bernama Laszlo Hanyecz membeli dua loyang pizza dari Papa John’s seharga 10.000 BTC. Kala itu, nilai Bitcoin belum mencapai satu sen. Kini, 10.000 BTC itu setara dengan lebih dari $1,1 miliar atau sekitar Rp17 triliun, menjadikan dua pizza tersebut sebagai makanan termahal dalam sejarah.
Dari sebuah transaksi sederhana membeli pizza, Bitcoin telah menjelma menjadi simbol dari revolusi keuangan digital. Kini, dengan harga yang terus melesat dan institusi yang kian percaya, pertanyaan besarnya bukan lagi soal apakah Bitcoin akan digunakan secara luas, melainkan kapan itu akan maujud nyata.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang