Volubit.id — Dunia kripto tidak melulu soal jual beli koin atau proyek DeFi yang rumit. Di balik keruwetan grafik harga dan teknologi blockchain, ada juga sisi yang lebih ringan dan bersifat sosial. Salah satunya adalah POAP, atau Proof of Attendance Protocol, sebuah cara baru untuk menunjukkan bahwa seseorang pernah hadir di sebuah acara, baik fisik maupun virtual, dalam bentuk koleksi digital berbasis blockchain.
Bagi banyak orang, POAP terdengar seperti gimmick baru dalam dunia Web3. Tapi jangan buru-buru menyepelekannya. POAP justru menjadi gerbang masuk yang ramah bagi pemula untuk mulai memahami apa itu aset digital dan bagaimana teknologi blockchain bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih manusiawi: seperti kenangan, komunitas, dan bukti partisipasi.
Apa itu POAP?
POAP adalah singkatan dari Proof of Attendance Protocol, yaitu protokol berbasis blockchain yang memungkinkan panitia atau penyelenggara acara memberikan semacam “sertifikat digital” kepada para peserta. Tapi alih-alih dalam bentuk dokumen atau potongan kertas seperti sertifikat biasa, POAP hadir sebagai NFT—token digital unik yang disimpan di blockchain.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan pada ajang ETHDenver tahun 2019, salah satu konferensi teknologi blockchain terbesar di Amerika Serikat (AS). Seiring waktu, POAP berkembang menjadi semacam budaya baru dalam komunitas kripto dan Web3. Siapa pun yang hadir di suatu acara, baik itu workshop online, diskusi Twitter Space, konser virtual, atau meetup komunitas, bisa menerima POAP sebagai bukti kehadiran mereka.
Tapi berbeda dengan NFT yang biasanya bernilai jual tinggi atau dikoleksi untuk investasi, POAP lebih bersifat personal. Ibarat stempel di paspor, POAP menyimpan jejak perjalanan digital seseorang. Setiap token dirancang dengan desain unik yang mencerminkan karakter atau tema acara tertentu. Semakin banyak POAP yang dimiliki, semakin jelas peta keterlibatan seseorang di berbagai kegiatan komunitas digital. Beberapa kolektor POAP bahkan menyamakan pengalaman ini seperti mengumpulkan tiket konser atau medali partisipasi dalam event tertentu.
Salah satu kekuatan POAP terletak pada nilai emosional dan rasa kebersamaan yang dibangunnya. Koleksi POAP bisa menjadi pemicu nostalgia atau bukti bahwa seseorang adalah anggota awal dari komunitas tertentu. Dalam beberapa kasus, POAP juga digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan akses eksklusif, seperti konten terbatas, diskon, atau undangan ke acara khusus.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Cara kerja POAP cukup sederhana, bahkan untuk orang yang baru mengenal kripto sekalipun. Ketika seseorang mengikuti suatu acara yang mendukung POAP, penyelenggara biasanya akan membagikan tautan khusus atau QR code yang bisa dipindai. Dari sana, peserta akan diarahkan ke situs resmi POAP untuk mengklaim lencana digitalnya. Proses klaim ini bisa dilakukan menggunakan alamat wallet EVM, tapi POAP juga menyediakan opsi menggunakan email terlebih dahulu bagi mereka yang belum punya wallet. Ini membuat POAP cukup ramah bagi pemula.
Begitu klaim berhasil, pengguna akan mendapatkan NFT POAP yang dicetak di jaringan blockchain tertentu. Setiap POAP berisi metadata spesifik, seperti nama acara, tanggal, dan deskripsi, serta sering kali dilengkapi dengan ilustrasi menarik yang membuatnya terasa personal dan layak dikoleksi.
Tapi POAP bukan hanya sekadar koleksi digital. Di banyak komunitas Web3, POAP mulai digunakan untuk lebih dari itu. Beberapa DAO menggunakan POAP sebagai bukti partisipasi yang bisa memberi hak suara dalam pengambilan keputusan. Dalam beberapa kasus, pengguna yang mengoleksi POAP dari rangkaian event tertentu bisa mendapatkan akses ke channel eksklusif, kesempatan mengikuti airdrop, atau diundang ke acara khusus. Fungsinya makin berkembang seiring waktu, dari sekadar memorabilia menjadi bagian dari infrastruktur sosial digital.
Di sinilah letak daya tarik POAP. Ia tidak menjanjikan keuntungan finansial seperti token-token kripto lain, tapi menawarkan nilai sosial dan pengalaman yang unik. Bagi komunitas dan penyelenggara acara, POAP adalah cara membangun kedekatan dengan peserta, mengenali siapa saja yang aktif, dan memberi penghargaan kepada mereka yang hadir secara konsisten. Bagi peserta, POAP menjadi cara untuk menyusun mozaik perjalanan digital mereka dalam ekosistem Web3, dari komunitas kecil hingga acara global.


