Volubit.id — Sebuah survei terbaru dari perusahaan riset pasar berbasis di Inggris, YouGov, menunjukkan, masyarakat Indonesia semakin terbuka dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI), terutama dalam hal konsumsi berita. Bahkan, 7 dari 10 orang Indonesia atau sekitar 70% mengaku percaya pada berita yang dibuat oleh AI.

Angka ini menunjukkan, kepercayaan terhadap teknologi di Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan banyak negara lain. Tidak hanya itu, sebanyak 36% responden dari Indonesia mengaku memiliki pandangan positif terhadap peran AI dalam kehidupan sehari-hari, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.

Namun, di balik kepercayaan tersebut, banyak warga yang tetap bersikap hati-hati. Sekitar 34% responden mengaku waspada terhadap pengaruh AI, terutama karena mereka tidak ingin sepenuhnya kehilangan kendali dalam berbagai aspek kehidupan.

Survei ini juga menunjukkan, masyarakat Indonesia cukup nyaman dengan konten digital buatan AI. Sebanyak 58% merasa nyaman melihat gambar buatan AI, dan 56% tidak keberatan menonton video yang dibuat oleh teknologi tersebut.

Meski begitu, ada beberapa kekhawatiran yang dirasakan masyarakat. Hampir separuh responden (48%) khawatir konten buatan AI bisa terasa “dingin” karena tidak melibatkan emosi manusia.

Selain itu, 46% responden mengaku merasa cemas soal privasi dan penggunaan data pribadi, sementara 32% lainnya khawatir AI bisa digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau deepfake.

Meskipun mayoritas merasa percaya, sebagian besar responden (77%) tetap ingin adanya transparansi. Artinya, masyarakat ingin tahu dengan jelas jika sebuah berita atau konten dibuat oleh AI.

Soal regulasi, 54% merasa aturan yang ada sudah cukup, namun sisanya ingin pengawasan yang lebih ketat.

Secara umum, hasil survei ini menunjukkan masyarakat Indonesia siap menerima teknologi AI, asalkan penggunaannya tetap transparan dan tidak merugikan. Ke depannya, keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan informasi akan menjadi hal penting untuk menjaga kepercayaan publik.