Sempat Sentuh ATH, Bitcoin Tertekan oleh Investor Lama yang Ambil Untung

Volubit.id — Dalam dua pekan terakhir, Bitcoin sempat menyentuh rekor harga baru di $111.800, melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada Januari 2025. Namun, lonjakan ini langsung disusul oleh koreksi ke $103.200, yang menunjukkan adanya potensi jeda dalam momentum bullish yang selama ini mendominasi pasar.

Untuk memahami dinamika di balik kenaikan ini, platform analitik on-chain Glassnode dalam laporan mingguan terbarunya, ‘Seasoned Holders Taking Profit’ dirilis 5 Juni 2025, menggunakan Cumulative Volume Delta (CBD) Heatmap, metrik yang menunjukkan perbedaan antara tekanan beli dan jual secara agresif di berbagai level harga.

Lewat metrik ini, trader bisa melihat di mana para pelaku pasar paling aktif melakukan akumulasi (beli besar-besaran) atau distribusi (jual besar-besaran).

Dari CBD Heatmap terlihat lonjakan harga kali ini didorong oleh pembelian spot secara bertahap, dengan zona akumulasi kuat di kisaran $81k–85k, $93k–96k, dan $102k–104k. Zona-zona ini kemungkinan akan menjadi wilayah penopang harga dalam jangka pendek, tergantung sentimen pasar yang lebih luas.

sumber: Glassnode

Sejak siklus harga terbawah pada Juni 2022, pola distribusi (jual) dari para investor lama mulai tampak jelas. Wilayah harga yang dulu menjadi tempat akumulasi kini justru berubah menjadi zona distribusi aktif.

Tekanan jual paling besar pada siklus ini ternyata datang dari investor jangka panjang (long-term holder/LTH) atau investor yang membeli Bitcoin di kisaran harga $25k–31k dan $60k–73k. Kelompok ini, yang telah melewati berbagai fase volatilitas pasar, kini berperan besar dalam membatasi potensi kenaikan harga lebih lanjut.

sumber: Glassnode

Dengan adanya tekanan jual dari pemegang Bitcoin jangka panjang, risiko koreksi jangka pendek semakin besar, apalagi jika tak ada katalis kuat yang mendorong harga Bitcoin menembus $111.800.

Meski demikian, sebagian besar Bitcoin saat ini dimiliki oleh investor yang baru masuk dalam 6 bulan terakhir. Glassnode melacak perilaku investor baru ini melalui Short-Term Holder (STH) Cost Basis, metrik rata-rata harga beli koin yang dimiliki kurang dari 155 hari.

  • Rata-rata harga beli investor jangka pendek saat ini: $97.100
  • Level +1 standar deviasi (indikasi breakout bullish): $114.800
  • Level -1 standar deviasi (indikasi risiko penurunan): $83.200

Ketiga level ini membentuk batas psikologis dan statistik yang penting bagi sentimen pasar jangka pendek. Jika harga menembus salah satu batas ini, arah tren selanjutnya akan lebih jelas.

sumber: Glassnode

Gelombang Realisasi Keuntungan Besar

Penurunan harga dari puncak $111.800 banyak dipicu oleh pemegang koin berpengalaman yang mulai mengambil untung. Dengan menggunakan 7-day SMA dari data realisasi keuntungan harian, terlihat profit yang direalisasikan dari semua kelompok investor mencapai puncaknya di $1,47 miliar per hari pekan lalu.

5 Juni merupakan kali kelima dalam siklus ini di mana realisasi profit harian melebihi $1 miliar, angka yang biasanya menjadi pertanda fase puncak atau perlambatan pasar.

sumber: Glassnode

Semakin matang pasar Bitcoin, semakin besar pula peran investor jangka panjang dalam siklus pengambilan untung. Menurut data on-chain Glassnode, pemegang jangka panjang (LTH) merealisasikan $1 miliar per hari. Sedangkan pemegang jangka pendek (short-term holder/STH) hanya $0,32 miliar per hari

Artinya, kelompok investor yang sudah memegang koin lebih dari 6 bulan mendominasi penjualan saat ini. Menurut Glassnode, mereka bukan spekulan dadakan, tapi pelaku pasar berpengalaman yang memanfaatkan harga tinggi untuk ambil untung.

sumber: Glassnode

Dari laporan Glassnode ini, bisa disimpulkan, pasar Bitcoin saat ini sedang berada dalam masa transisi. Harga yang sempat menembus rekor kini mendapat tekanan dari investor lama yang mengambil untung.

Tekanan ini belum tentu mengakhiri tren bullish, tapi bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang mencari keseimbangan baru.

Selama level-level dukungan kunci tetap terjaga dan ada katalis baru yang kuat, kemungkinan tren naik masih terbuka. Namun, jika tekanan jual dari investor lama terus berlanjut tanpa diimbangi permintaan baru, pasar bisa masuk ke fase konsolidasi yang lebih panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *