Pakar Microsoft: Rencana Trump Soal AI Bisa Perlambat Kemajuan Teknologi

Volubit.id — Kepala science Microsoft, Eric Horvitz, mengkritik rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin melarang negara-negara bagian di Amerika Serikat (AS) membuat aturan sendiri terkait kecerdasan buatan (AI).

Pria yang pernah menjadi penasihat teknologi Presiden Joe Biden ini mengatakan, regulasi tersebut bisa menghambat kemajuan perkembangan AI dan bertentangan dengan upaya mengaplikasikannya di dunia nyata.

Berbicara dalam pertemuan Association for the Advancement of Artificial Intelligence, Horvitz menekankan peran penting para ilmuwan untuk menyampaikan kepada pemerintah bahwa larangan semacam itu akan memperlambat kemajuan.

“Panduan, regulasi, dan kontrol keandalan adalah bagian dari cara memajukan bidang ini. Bahkan bisa membuatnya berkembang lebih cepat,” ujarnya.

Horvitz juga menyuarakan kekhawatirannya soal penggunaan AI untuk menyebarkan informasi palsu, memanipulasi opini, hingga digunakan untuk tujuan jahat di bidang biologi dan keamanan.

Meski Horvitz vokal mendukung regulasi, Microsoft sebagai perusahaan justru terlibat dalam upaya melobi pemerintah agar larangan tersebut bisa diberlakukan.

Microsoft ikut dalam kelompok lobi bersama Google, Meta, dan Amazon yang mendukung larangan negara bagian AS mengatur AI selama satu dekade.

Larangan ini termasuk dalam rancangan anggaran Trump yang sedang dibahas di Kongres, dan ditargetkan disahkan pada Hari Kemerdekaan AS, pada 4 Juli mendatang.

Hal ini menimbulkan kesan kontradiktif, di tengah meningkatnya kekhawatiran global bahwa pengembangan AI yang tidak diawasi bisa menjadi ancaman serius bagi umat manusia.

Sebagai informasi, Microsoft telah menanamkan dana sebesar 14 miliar dolar AS ke OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT. CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini menyebut dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, robot canggih yang menyerupai manusia akan berjalan di jalanan dan melakukan berbagai tugas.

Prediksi tentang kapan AI akan mencapai tingkat kecerdasan setara manusia atau Artificial General Intelligence (AGI), masih bervariasi, dari hanya beberapa tahun lagi hingga beberapa dekade.

Pemerintahan Trump mendorong regulasi yang melarang negara bagian AS untuk membuat hukum atau aturan apa pun yang mengatur sistem AI karena kekhawatiran Gedung Putih bahwa Cina bisa memenangkan ‘perlombaan’ menuju era AGI.

Selain itu, ada tekanan dari para investor teknologi seperti Andreessen Horowitz, yang berpendapat yang perlu diatur adalah penggunaan AI oleh konsumen, bukan risetnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *