Kans 87% di Polymarket, Gencatan Senjata Israel dan Iran Belum Resmi

Volubit.id — Harapan dunia untuk meredanya ketegangan militer antara Israel dan Iran meningkat tajam dalam 24 jam terakhir. Pasar prediksi kripto Polymarket menunjukkan lonjakan signifikan dalam kemungkinan terjadinya gencatan senjata resmi antara kedua negara.

Per 24 Juni 2025, peluang gencatan senjata resmi kedua negara melonjak ke angka 87%, naik lebih dari 10 kali lipat prediksi sehari sebelumnya yang hanya di angka 8%. Probabilitas tersebut tercermin dalam bursa bertajuk ‘Israel x Iran ceasefire before July?’

Predikis taruhan tersebut mengatur bahwa perjanjian gencatan senjata hanya akan dianggap sah apabila diumumkan secara publik dan disepakati secara timbal balik oleh Israel dan Iran, bukan pernyataan sepihak atau jeda kemanusiaan. Ketentuan ini penting untuk membedakan antara retorika politik dengan kesepakatan yang benar-benar mengikat secara diplomatik.

Lonjakan angka prediksi ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya spekulasi soal gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui platform Truth Social. Dalam unggahannya pada 24 Juni dini hari WIB tersebut, Trump mengklaim bahwa kedua negara telah menyetujui gencatan senjata total yang akan dimulai dalam enam jam sejak pernyataan itu dibuat.

Ia menyebut bahwa Iran akan menghentikan serangan lebih dulu, disusul Israel 12 jam kemudian, dan akhirnya perang 12 hari ini akan diakhiri secara resmi 24 jam kemudian.

Tapi klaim Trump dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Ia menegaskan bahwa belum ada kesepakatan resmi yang dicapai, meski Iran bersedia menghentikan serangan jika Israel melakukan hal serupa. Di sisi lain, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel yang mengonfirmasi maupun menyangkal kabar tersebut.

Konflik terbuka antara kedua negara dimulai pada 13 Juni 2025 saat militer Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir di Iran, termasuk pembunuhan terhadap sejumlah pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Israel mengklaim bahwa langkah itu untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir yang dibantah keras oleh Teheran. Balasan datang dalam bentuk serangan drone dan rudal ke wilayah Israel.

Ketegangan memuncak ketika Amerika ikut campur. Pada 22 Juni, AS meluncurkan serangan udara ke tiga situs nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow. Iran lalu merespons dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar keesokan harinya. Dampaknya terasa bahkan di pasar kripto global, yang terguncang akibat lonjakan ketidakpastian geopolitik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *