Volubit.id — Microsoft mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawannya secara global. Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah restrukturisasi terbaru perusahaan teknologi raksasa tersebut tahun ini.
Microsoft tidak menyebutkan divisi mana saja yang terdampak. Namun sejumlah laporan mengungkapkan, unit gim video Xbox menjadi salah satu yang terkena.
Jumlah PHK ini mewakili sekitar 4% dari total karyawan Microsoft secara global yang mencapai 228.000 orang. Langkah ini sejalan dengan strategi Microsoft untuk berinvestasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan tersebut dikabarkan menggelontorkan dana sebesar 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.300 triliun untuk membangun pusat data raksasa guna melatih model-model AI.
“Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan agar sukses di pasar yang dinamis ini,” kata juru bicara Microsoft kepada BBC.
Ini bukan kali pertama Microsoft melakukan pengurangan tenaga kerja di tahun 2025. Perusahaan ini sudah mengumumkan tiga gelombang PHK sebelumnya, termasuk pada Mei ketika menyatakan akan memangkas 6.000 posisi.
Berdasarkan data resmi negara bagian Washington, lebih dari 800 posisi yang dihilangkan berada di Redmond dan Bellevue, dua kota yang menjadi pusat kegiatan Microsoft di negara bagian tersebut.
Seperti banyak perusahaan teknologi besar lainnya, Microsoft dalam beberapa tahun terakhir mengalihkan fokus bisnisnya ke pengembangan AI, termasuk dengan berinvestasi dalam pembangunan pusat data dan pengembangan chip khusus.
Tahun lalu, Microsoft merekrut pakar AI asal Inggris, Mustafa Suleyman, untuk memimpin divisi baru bernama Microsoft AI.
Microsoft juga merupakan investor utama sekaligus pemegang saham di OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT. Namun, hubungan keduanya dilaporkan mulai mengalami ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.
Bloomberg menyebut Microsoft kesulitan menjual AI assistent-nya, Copilot, ke pelanggan korporat, karena banyak pekerja kantor lebih memilih menggunakan ChatGPT.


