Volubit.id — Meta dan Google dilaporkan siap menggelontorkan investasi miliaran dolar untuk membangun infrastruktur pusat data AI supercanggih. Komputasi AI skala besar membutuhkan daya listrik luar biasa besar dan perusahaan-perusahaan teknologi berlomba-lomba mengamankan pasokan energi mereka.
CEO Meta Mark Zuckerberg pada Senin lalu mengumumkan, pusat data AI superbesar pertama, yang disebut “supercluster”, akan mulai beroperasi tahun depan. Supercluster merupakan pusat data berskala masif yang ditenagai oleh chip akselerator AI tercanggih saat ini.
Dalam unggahan di Threads, Zuckerberg menyebutkan, salah satu lokasi pusat data AI bernama Prometheus akan dilengkapi dengan daya komputasi multi-gigawatt. Satu lagi supercluster yang direncanakan, Hyperion, bahkan bisa dikembangkan hingga kapasitas 5 gigawatt.
https://www.threads.com/@zuck/post/DMF6tMAxkX8
Meta sendiri sebenarnya sudah memiliki AI Research SuperCluster sejak 2022, yang dilengkapi 16.000 GPU Nvidia A100 untuk melatih Large Language Model (LLM). Amazon dan Anthropic pun ikut dalam tren ini dengan proyek gabungan bernama Project Rainier, yang menggunakan chip Trainium2 dari AWS.
Sementara itu, inisiatif xAI milik Elon Musk yang diberi nama Colossus berjalan dengan 200.000 chip Nvidia dan mengonsumsi daya hingga 300 megawatt.
Google pada Selasa kemarin juga mengumumkan rencana investasi sebesar $25 miliar untuk pusat data dan infrastruktur AI dalam dua tahun ke depan, khususnya di jaringan listrik terbesar di AS yang mencakup 13 negara bagian.
Selain itu, Google juga akan mengalokasikan $3 miliar untuk memperbarui dua pembangkit listrik tenaga air di Pennsylvania demi mendukung pusat data mereka yang rakus energi. Investasi ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan Brookfield Asset Management untuk membeli 3.000 megawatt listrik bebas karbon dari tenaga air di AS.
Induk perusahaan Google, Alphabet, sebelumnya juga mengumumkan rencana pengeluaran sebesar $75 miliar pada 2025 untuk pengembangan pusat data dan infrastruktur. Pada Juni lalu, Google juga bekerja sama dengan CTC Global Corp. untuk memanfaatkan teknologi baru yang memungkinkan peningkatan kapasitas jaringan listrik di seluruh AS.
Jika Meta fokus pada skala dan kecepatan pembangunan, Google memadukan kekuatan komputasi dengan keberlanjutan dan sinergi dengan jaringan listrik nasional. Namun, keduanya sama-sama mengejar posisi pemimpin di dunia AI.


