Volubit.id — ChatGPT dilaporkan kini menangani lebih dari 2,5 miliar prompt setiap hari. Menurut data yang diperoleh Axios dan telah dikonfirmasi oleh OpenAI, dari jumlah itu, sekitar 330 juta permintaan berasal dari pengguna di Amerika Serikat (AS).
Jika dihitung secara tahunan, artinya ChatGPT menerima lebih dari 912,5 miliar prompt setiap tahun. Juru bicara OpenAI, Rob Friedlander, telah mengonfirmasi kepada The Verge bahwa angka-angka yang dilaporkan Axios itu benar.
Meskipun ChatGPT masih belum bisa menyaingi Google yang mencatat 5 triliun pencarian tiap tahun, pertumbuhan ChatGPT yang sangat cepat tetap menjadi ancaman serius bagi raksasa mesin pencari tersebut.
Pada Desember 2023, OpenAI melaporkan memiliki sekitar 300 juta pengguna mingguan. Hanya dalam waktu tiga bulan, angka ini melonjak menjadi lebih dari 500 juta pengguna, yang mayoritas menggunakan versi gratis dari ChatGPT.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan, OpenAI tengah bersiap meluncurkan browser web berbasis AI dalam beberapa pekan ke depan. Langkah ini akan menempatkan mereka langsung sebagai pesaing Google Chrome.
Selain itu, OpenAI juga baru saja meluncurkan ChatGPT Agent, alat yang memungkinkan chatbot menjalankan berbagai tugas langsung di komputer pengguna.
CEO OpenAI Sam Altman dijadwalkan mengunjungi Washington DC pekan ini untuk mendorong kecerdasan buatan (AI) menjadi teknologi yang bersifat demokratis, terbuka, dan bisa dimanfaatkan oleh semua orang, bukan hanya segelintir pihak yang berkuasa.
Menurut laporan Axios, Altman ingin menekankan pentingnya mendemokratisasi manfaat AI agar teknologi ini benar-benar memberikan dampak luas bagi masyarakat umum.
Gagasan ini sejalan dengan pandangan Altman yang pernah ia sampaikan dalam kolom opini di Washington Post tahun lalu. Dalam tulisan tersebut, ia mengingatkan AS perlu memimpin pengembangan AI dengan pendekatan terbuka dan demokratis, sebelum negara-negara dengan rezim otoriter mengambil alih dominasi di bidang teknologi ini.


