Daftar Pemegang ETH Terbesar di Dunia 2025

Volubit.id — Hingga pertengahan 2025, suplai Ether (ETH) yang beredar tercatat sekitar 120,71 juta ETH. Dari jumlah tersebut, menurut laporan Cointelegraph yang mengutip data Etherscan, sebanyak 10 alamat dompet terbesar berhasil menguasai 83,9 juta ETH, atau hampir 70% dari total suplai yang ada di pasar.

Fenomena ini sekaligus menyoroti perbedaan pola kepemilikan antara Ethereum dan Bitcoin. Jika pada ekosistem Bitcoin dompet “whale” cenderung pasif dan lebih banyak menyimpan BTC sebagai aset jangka panjang, para pemegang besar Ethereum justru aktif mengelola kepemilikan mereka.

ETH dalam jumlah besar tersebut tidak hanya disimpan, melainkan juga digunakan untuk staking validator, menyediakan likuiditas di protokol DeFi, hingga mendukung operasional lembaga keuangan dan institusi investasi.

Alamat wallet pemegang ETH terbesar ternyata bukan milik individu, melainkan milik jaringan Ethereum sendiri. Beacon Deposit Contract menjadi pemegang ETH terbesar dengan 68,21 juta ETH atau sekitar 54,58% dari suplai beredar, per 2 September 2025.

Sumber: Etherscan

Kontrak ini merupakan pintu masuk bagi validator Ethereum. Setiap validator wajib menyetor minimal 32 ETH untuk ikut mengamankan jaringan dengan staking. Walaupun sejak 2023 ada fitur penarikan, dana tidak bisa langsung cair. Validator harus keluar dari daftar aktif, menunggu sekitar 27 jam, lalu menunggu sistem untuk mencairkan ETH.

Meski begitu, sebagian pihak menilai konsentrasi separuh suplai di satu kontrak berisiko jika terjadi bug atau keluarnya validator secara massal.

Sumber: nature.com

Selain Beacon Deposit Contract, sejumlah exchange kripto raksasa juga tercatat menjadi pemilik ETH terbesar. Per 22 Agustus 2025, berikut daftar beberapa pemegang terbesar:

  • Coinbase: 4,93 juta ETH (4,09% total suplai)
  • Binance: 4,23 juta ETH (3,51%)
  • Bitfinex: 3,28 juta ETH (2,72%)
  • Base Network Bridge: 1,71 juta ETH (1,4%)
  • Robinhood: 1,66 juta ETH (1,37%)
  • Upbit: 1,36 juta ETH (1,13%)

Wallet-wallet exchange ini merupakan infrastruktur aktif tempat ETH digunakan untuk mendukung likuiditas exchange, staking derivatif seperti cbETH, dan menjembatani aset lintas rantai.

Institusi dan Dana Investasi

Sejak Juli 2025, lanskap kepemilikan ETH berubah drastis setelah BlackRock meluncurkan iShares Ethereum Trust (ETHA). Dengan net inflow senilai $9,74 miliar, ETHA kini memegang lebih dari 3 juta ETH (2,5% suplai).

Selain ETHA, Grayscale ETHE masih menjadi pemain penting dengan kepemilikan 1,13 juta ETH. Sementara itu, Fidelity Ethereum Fund (FETH) yang diluncurkan pada 2024 sudah mencatat aliran dana masuk sebesar $1,4 miliar. Secara keseluruhan, institusi-institusi ini kini menguasai lebih dari 5 juta ETH (4,4% dari suplai).

Perusahaan Publik

Semakin banyak perusahaan publik yang kini mengikuti strategi mirip dengan rencana MicroStrategy terhadap Bitcoin, tetapi dengan tambahan fitur staking, untuk menjadikan ETH sebagai aset kas perusahaan, di antaranya:

  • Bitmine Immersion Technologies (NYSE: BMNR): 776.000 ETH
  • SharpLink Gaming (Nasdaq: SBET): 480.000 ETH
  • Bit Digital (Nasdaq: BTBT): 120.000 ETH
  • BTCS (Nasdaq: BTCS): 70.028 ETH

Sebagian besar ETH ini di-stake untuk menghasilkan imbal hasil 3–5% per tahun. Para perusahaan tersebut menyebut ekosistem stablecoin, kejelasan regulasi, dan fleksibilitas Ethereum sebagai alasan utama strategi ini.

Pemilik Individu

Meski smart contract dan institusi mendominasi, sejumlah individu masih tercatat dalam daftar pemegang ETH.

  • Vitalik Buterin (co-founder Ethereum): 250.000–280.000 ETH
  • Rain Lõhmus (co-founder LHV Bank): 250.000 ETH dari ICO 2014, tapi kehilangan akses private key
  • Cameron & Tyler Winklevoss (founder Gemini): 150.000–200.000 ETH (di luar treasury Gemini)
  • Joseph Lubin (co-founder & CEO ConsenSys): diperkirakan 500.000 ETH
  • Anthony Di Iorio (co-founder Ethereum): 50.000–100.000 ETH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *