Volubit.id — Cboe Global Markets dilaporkan berencana memperkenalkan produk derivatif continuous futures Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) bagi pelanggan di Amerika Serikat (AS) mulai November mendatang.
Bursa derivatif yang berada di bawah Chicago Board Options Exchange (Cboe) ini menyebutkan, produk baru tersebut akan mulai diperdagangkan pada 10 November, dengan catatan masih menunggu persetujuan regulator.
Biasanya kontrak futures berakhir setiap bulan. Namun, Cboe menyebut kontrak baru ini akan berlaku hingga 10 tahun sehingga dapat mengurangi kebutuhan untuk terus melakukan perpanjangan kontrak (rolling) dan mempermudah manajemen posisi.
“Produk futures tanpa batas waktu telah banyak digunakan di pasar luar negeri,” ujar Kepala Global Derivatives Cboe, Catherine Clay.
Berbeda dengan kontrak futures tradisional yang memiliki tanggal jatuh tempo, continuous futures didesain mirip dengan perpetual contracts atau kontrak berjangka tanpa batas waktu.
“Sekarang, Cboe membawa produk serupa ke bursa berjangka yang diatur di AS. Dengan begitu, trader AS bisa mengaksesnya dengan lebih percaya diri karena berada dalam lingkungan yang transparan, terpercaya, dan diawasi pihak ketiga,” tulis Cboe dalam pernyataannya.
Kontrak ini akan menggunakan penyelesaian tunai (cash-settled) dan mengacu pada harga pasar spot secara real-time.
Continuous futures memiliki struktur yang berbeda dibandingkan produk Bitcoin futures yang ditawarkan Cboe sejak 2017. Sebelumnya, regulator keuangan AS sempat menghalangi peluncuran produk semacam ini.
Namun, di bawah pemerintahan Trump, sikap regulator menjadi lebih terbuka terhadap kripto, sehingga memungkinkan lebih banyak produk derivatif masuk ke pasar.
Cboe bukan bursa pertama yang meluncurkan kontrak perpetual kripto di AS. Bitnomial menjadi yang pertama pada April 2025, disusul Coinbase yang meluncurkan Nano Bitcoin Perpetual Futures dan Nano Ether Perpetual Futures pada Juli 2025.
Menurut riset Kaiko, kontrak perpetual saat ini menyumbang sekitar 68% dari total volume perdagangan Bitcoin sepanjang 2025.

Cboe diketahui cukup aktif di pasar exchange-traded fund (ETF) kripto tahun ini. Perusahaan ini beberapa kali mengajukan perubahan aturan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS agar bisa meluncurkan ETF yang mengikuti harga spot altcoin besar.
Pada Juli lalu, misalnya, Cboe BZX mengajukan proposal untuk menghadirkan ETF Solana hasil kerja sama antara manajer aset global Invesco dan perusahaan keuangan kripto Galaxy Digital.
Cboe BZX bersama NYSE Arca juga mengajukan usulan agar SEC mengubah cara menyetujui ETF kripto. Mereka ingin produk-produk ETF tertentu bisa langsung terdaftar tanpa perlu ditinjau satu per satu, seperti halnya ETF untuk aset tradisional.


