Harga XPL Terbang, Investor Presale Plasma Raup Cuan 20 Hingga 30 Kali Lipat

Volubit.id — Harga token native proyek stablecoin onchain Plasma Finance (XPL) melesat tajam saat event mainnet sekaligus token generation event (TGE) pada 25 September 2025. Harga XPL yang semoat menyentuh angka di atas $1,5 per keping membuat investor presale token ini meraup cuan hingga 30 kali lipat jika melikuidasi di kisaran harga tersebut.

Plasma Finance sendiri sebelumnya melakukan presale token mereka pada 9 Juni 2025 lalu. Total deposit untuk token sale publik Plasma mencapai batas maksimal $500 juta hanya dalam waktu kurang dari lima menit sejak dibuka. Saat presale, harga XPL dibanderol setara $0,05 per keping.

Data terkini menunjukkan harga XPL ada di kisaran $1,15 per keping. Artinya, pembeli presale masih cuan 20 kali lipat ketimbang entry point mereka. Keuntungan besar yang diperoleh investor awal ini membawa serta tekanan jual namun juga menjadi narasi pemantik tersendiri yang membuat sentimen positif dan narasi bullish terhadap proyek bertahan awet.

Plasma Finance sendiri merupakan blockchain Layer 1 (L1) yang dikhususkan untuk ekosistem stablecoin, sebuah ceruk pasar basahyang nilainya diperkirakan melampaui $250 miliar. Proyek ini kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan dioptimalkan untuk transaksi stablecoin. Teknologi konsensus PlasmaBFT yang dipipelined memungkinkan finalitas transaksi sub-detik, sementara fitur transfer tanpa biaya (zero-fee) untuk stablecoin besar seperti USDT menjadi nilai jual utama. Integrasi dengan lebih dari 100 mitra DeFi sejak hari pertama membuat Plasma langsung mencetak rekor.

Pada peluncuran mainnet beta, Total Value Locked (TVL) Plasma menembus lebih dari $2 miliar hanya dalam hitungan jam, menjadikannya salah satu jaringan tercepat yang mencapai pencapaian itu dalam sejarah kripto. Ambisi Plasma adalah menjadi “rumah bagi stablecoin” dengan fokus pada efisiensi modal dan likuiditas dalam, sekaligus menghubungkan aset onchain ke sistem keuangan tradisional.

Ekosistemnya juga menampilkan fitur yang menonjol. Ada jembatan Bitcoin native (pBTC) berbasis standar LayerZero OFT untuk mencegah fragmentasi likuiditas BTC. Fitur pembayaran rahasia (confidential payments) tengah dikembangkan agar privasi terjaga tanpa mengorbankan komposabilitas. Di sisi lain, produk Plasma One digadang sebagai neobank onchain dengan penawaran kartu yang memberi 10 persen yield dan 4 persen cashback, serta opsi pembayaran gas memakai stablecoin atau token ekosistem, tidak terbatas pada XPL.

Token XPL sendiri berperan sebagai bahan bakar jaringan. Selain menjadi token gas, XPL berfungsi untuk staking validator, governance, dan insentif komunitas. Total pasokan awal mencapai 10 miliar XPL, dengan 10% untuk penjualan publik, 40% untuk ekosistem dan pertumbuhan, 25% untuk tim, dan 25% sisanya untuk investor. Mekanisme distribusi ini dirancang agar insentif jangka panjang selaras dengan visi adopsi stablecoin skala besar.

Reputasi Plasma Finance semakin kokoh berkat dukungan investor papan atas. Founders Fund milik Peter Thiel, Framework Ventures yang memimpin pendanaan Series A senilai $20 juta, dengan Bitfinex, Nomura, dan Tether menjadi deretan pendukung utama. Bos Tether Paolo Ardoino bahkan secara terbuka menyatakan dukungannya. Kredibilitas backers tersebut menambah kepercayaan pasar bahwa Plasma bukan sekadar proyek musiman.

Euforia harga XPL saat TGE menunjukkan daya tarik sektor stablecoin yang kian matang. Investor awal yang mengantongi keuntungan 20 hingga 30 kali lipat menambah narasi positif di sekitar proyek ini, sekaligus menguji daya tahan sentimen pasar terhadap tekanan jual. Dengan teknologi yang menjanjikan dan dukungan modal besar, Plasma Finance berupaya menancapkan kuku sebagai pemain penting di ekosistem stablecoin global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *