CZ Binance Klaim Diperas Rp70 Triliun, Dituding Terkait dengan Hamas

Volubit.id — Changpeng Zhao, atau akrab disapa CZ, membuat pengakuan mengejutkan soal adanya klaim ancaman yang menimpa dirinya. Pendiri Binance itu mengklaim dirinya pernah diperas dengan cara yang nyaris tak masuk akal: diminta membayar $4,4 miliar untuk menghindari pemberitaan miring yang menuding Binance terhubung dengan Hamas yang disebut sebagai kelompok teroris. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari Rp70 triliun.

CZ mengungkapkan pengakyannya ini melalui unggahan di akun Twitter-nya. Dia menuliskan bagaimana ia diancam jika menolak, sejumlah media akan digerakkan untuk memberitakan narasi palsu tentang Binance yang disebut membantu kelompok seperti Hamas. Tuduhan itu muncul bersamaan dengan menggunungnya gugatan hukum terhadap Binance yang dikaitkan dengan serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023.

Ia menilai ancaman itu bagian dari gelombang gugatan hukum yang diarahkan kepadanya oleh otoritas Amerika Serikat pada masa tersebut. Pengadilan federal di Washington DC pada akhir September 2024 menyatakan bahwa CZ belum dilayani secara sah dalam perkara perdata yang diajukan keluarga korban serangan Hamas.

Gugatan yang diajukan lebih dari 40 penggugat itu menuding Binance dan CZ memfasilitasi transaksi yang diduga digunakan Hamas dan kelompok jihad Palestina. Tuduhan semakin kuat karena ada catatan internal yang menunjukkan eks pejabat kepatuhan Binance, Samuel Lim, pernah mengakui adanya transfer kecil ke Hamas melalui platform.

Tapi dokumen pengadilan mengungkap percakapan internal yang menyebut dana itu telampau insignifikan, bahkan tidak cukup untuk membeli senjata. Namun Departemen Keuangan AS menegaskan Binance telah menjadi jalur bagi sejumlah kelompok teroris, termasuk Hamas, Al Qaeda, ISIS, hingga PIJ.

Kasus hukum ini memperpanjang daftar masalah Binance di mata regulator. Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS dan otoritas keuangan menjatuhkan denda $4,3 miliar kepada Binance pada November 2023. CZ sendiri kala itu mengaku bersalah karena gagal menjalankan program pencegahan pencucian uang di perusahaannya. Ia divonis empat bulan penjara dan didenda $50 juta secara pribadi.

Walaupun menjalani hukuman, kekayaan Zhao justru terus bertambah. Saat keluar dari penjara pada September 2024, kekayaannya ditaksir melampaui $60 miliar. Angka itu menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia, sekaligus mantan narapidana dengan harta terbesar dalam sejarah Amerika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *