5 Fakta Airdrop Monad, dari TGE hingga 9/11 di India

Volubit.id — Proyek blockchain Layer 1 (L1) Monad, akhirnya membuka portal airdrop untuk token MON pada 14 Oktober 2025. Momen tersebut memecah kehebohan lantaran sudah lama ditunggu oleh para pemburu airdrop. Pengumuman ini datang setelah serangkaian teaser sejak awal Oktober, yang memancing antusiasme sekaligus spekulasi besar di komunitas.

Portal klaim tersebut dijadwalkan tetap terbuka hingga 3 November 2025 guna memberi waktu bagi ribuan pengguna untuk memeriksa apakah mereka berhak atas distribusi token MON. Dari data resmi Monad, tercatat sekitar 230.000 wallet memenuhi syarat untuk menerima airdrop ini, terdiri dari 5.500 anggota komunitas inti Monad dan 225.000 pengguna dari ekosistem EVM dan Solana. Langkah tersebut menunjukkan pendekatan distribusi yang luas dengan fokus pada pengguna aktif, bukan hanya testnet farmers yang mengejar insentif semata.

Tapi, di tengah antusiasme itu, riuh protes tak bisa dihindari. Di media sosial Twitter, airdrop Monad berubah jadi medan perdebatan panas. Banyak pengguna mengeluh karena tak masuk daftar penerima meski merasa telah berkontribusi di jaringan testnet Monad. Ada yang menyebut sistem seleksi tidak transparan, ada pula yang menuduh Monad mengkhianati komunitas.

Di balik itu, ada sejumlah fakta menarik tentang airdrop Monad yangbelum banyakdibahas, dari mulai kapan Token Generation Event (TGE) token MON, hingga mocking pemburu airdrop yang banyak dirujak dan jadi bahan olok-olok di Twitter.

1. TGE Kemungkinan Setelah Oktober

Hingga portal cek airdrop dibuka, tim Monad belum mengumumkan secara resmi kapan peluncuran token di pasar alis TGE akan dilakukan. Ketidakpastian ini mendorong komunitas untuk mencari petunjuk di tempat lain, termasuk pasar prediksi Polymarket. Dari data yang beredar, kemungkinan Monad melakukan TGE sebelum 31 Oktober hanya 3%. Namun peluang itu naik menjadi 39% untuk pertengahan November, dan 92% akan terjadi sebelum akhir bulan November.

2. Total 380 Juta Wallet Testnet

Jumlah wallet yang tercatat di testnet Monad sungguh mencengangkan. Data dari firma analitik Layerhub menunjukkan ada sekitar 379,35 juta wallet aktif selama masa testnet jaringan, dengan total transaksi mencapai 2,88 miliar kali dan lebih dari 627 ribu holder NFT 1 Million Nads. Meski begitu, sebagian besar dari jumlah itu ternyata tidak masuk dalam daftar penerima airdrop. Monad menyatakan seleksi dilakukan berdasarkan “interaksi bermakna”, bukan sekadar aktivitas otomatis atau simulasi transaksi yang dijalankan bot. Kebijakan ini sekaligus menjadi tamparan bagi para airdrop farmers yang selama ini mengandalkan aktivitas massal untuk memenuhi syarat distribusi.

3. Harga MON Sempat Pumping 25%

Harga token MON sempat mengalami lonjakan singkat di pasar premarket. Beberapa jam setelah pengumuman airdrop, harga MON melonjak hingga 25%, dari $0,0067 menjadi $0,0085 per keping. Namun euforia itu tidak bertahan lama. Begitu kabar tentang banyaknya pengguna yang tidak eligible menyebar, harga MON turun kembali ke kisaran $0,007. F

4. ZachXBT Eligible

Fakta lain yang menarik adalah munculnya nama ZachXBT, detektif kripto terkenal yang dikenal karena membongkar kasus penipuan di blockchain. Ia termasuk dalam daftar penerima airdrop Monad. Dalam pernyataannya, tim Monad menegaskan bahwa mereka ingin menghargai individu dan komunitas yang memberi kontribusi nyata bagi dunia kripto, mulai dari riset keamanan, pengembangan protokol, hingga pendidikan. Selain ZachXBT, ada pula anggota SEAL 911, auditor Cantina dengan temuan penting, serta anggota Protocol Guild. Tak hanya itu, program ini juga mencakup pengajar dan murid dari inisiatif pendidikan seperti RareSkills dan SheFi. Langkah ini menegaskan upaya Monad untuk membangun reputasi sebagai proyek yang peduli terhadap pembangunan ekosistem, bukan sekadar sensasi token baru.

5. Lebih Buruk dari 11/9 untuk India

Drama sosial yang menyertai airdrop Monad mencapai puncaknya ketika sebuah tangkapan layar viral di Twitter menampilkan komentar pengguna India yang menyebut airdrop Monad lebih buruk daripada tragedi serangan WTC pada 11 September atau 11/9. Ungkapan hiperbola itu tentu saja satir, tetapi mencerminkan besarnya kekecewaan komunitas India, negara yang dikenal sebagai salah satu pusat pemburu airdrop terbesar di dunia selain Nigeria, Vietnam, dan Indonesia. Di forum dan grup Telegram, reaksi serupa bergema. Antara kekecewaan, humor, dan teori konspirasi tentang kriteria seleksi Monad berbaur menjadi satu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *