Volubit.id — Ekosistem Ethereum terus menarik minat para pengembang. Berdasarkan laporan Ethereum Foundation yang mengutip data dari Electric Capital, tercatat lebih dari 16.000 pengembang baru bergabung ke dalam ekosistem Ethereum sepanjang Januari hingga September 2025.
Di posisi kedua, Solana menjadi jaringan blockchain yang juga banyak diminati oleh pengembang baru, dengan lebih dari 11.500 pengembang menulis kode untuk ekosistem tersebut. Sementara itu, Bitcoin mencatat hampir 7.500 pengembang baru dalam periode yang sama.
1/ New data confirms: @Ethereum is the #1 ecosystem for new developers in 2025. pic.twitter.com/ZThdbGDf0X
— Ethereum Foundation (@ethereumfndn) October 15, 2025
Secara keseluruhan, Ethereum kini menjadi ekosistem dengan jumlah pengembang aktif terbesar di dunia blockchain, dengan total 31.869. Solana menempati posisi kedua dengan 17.708 pengembang, disusul Bitcoin dengan 11.036 pengembang.
Data untuk ekosistem Ethereum mencakup jaringan utama (layer-1) serta jaringan layer-2 seperti Arbitrum, Unichain, dan Optimism, sebagaimana dikategorikan oleh L2Beat. Data tersebut juga tidak menghitung ganda pengembang yang bekerja di beberapa jaringan dalam satu ekosistem.
Solana Tumbuh Lebih Pesat
Meski jumlah pengembang Ethereum masih mendominasi, pertumbuhannya dalam dua tahun terakhir relatif lambat, hanya 5,8% dalam setahun terakhir dan 6,3% dalam dua tahun. Sebaliknya, Solana menunjukkan peningkatan yang signifikan, naik 29,1% dalam setahun dan melonjak 61,7% dalam dua tahun terakhir.
Kendati begitu, Kepala Hubungan Pengembang Solana, Jacob Creech, mengatakan data dari Electric Capital belum mencakup sekitar 7.800 pengembang Solana. Ia meminta para pengembang untuk mengirimkan repositori GitHub mereka agar dapat dilacak secara akurat melalui sistem pemantauan aktivitas pengembang Solana.
Beberapa pihak juga menyoroti keakuratan data tersebut, karena ada jaringan blockchain yang dikelompokkan bersama sementara lainnya diabaikan, padahal sama-sama beroperasi di atas Ethereum Virtual Machine (EVM).
“Rantai EVM seharusnya dihitung bersama, karena pengembang di Polygon dan BNB bisa menggunakan alat dan keahlian yang sama,” ujar pendiri Nethermind, Tomasz K. Stańczak, dikutip Cointelegraph.
Sementara itu, Jarrod Watts, kepala wilayah Australia untuk jaringan layer-2 Abstract, meragukan jumlah pengembang baru yang dilaporkan. Menurutnya, angka tersebut bisa jadi meningkat karena kontribusi kode yang dibuat dengan bantuan AI dan repositori hackathon yang jarang disentuh kembali.
“Menurut saya, data ini mungkin termasuk banyak kode percobaan dan repositori hackathon yang tidak dikembangkan lagi. Saya bahkan tidak bisa menyebut satu pun pengembang kripto baru yang benar-benar mulai tahun ini,” kata Watts.


