Volubit.id — Dalam dunia investasi modern, istilah seperti Exchange-Traded Product (ETP) dan Exchange-Traded Fund (ETF) sering muncul dan kerap membuat bingung investor pemula. Instrumen ini menjadi salah satu jalur utama mengalirnya dana besar ke berbagai pasar global, termasuk industri aset kripto yang tengah berkembang pesat.
Exchange-Traded Product (ETP) adalah instrumen keuangan terstruktur yang dapat mencakup berbagai jenis investasi, termasuk reksa dana dan komoditas, yang semuanya diperdagangkan seperti saham.
Dengan ETP, investor, baik pemula maupun berpengalaman, dapat memperoleh akses ke beragam aset, mulai dari saham dan obligasi tradisional hingga pasar yang lebih spesifik seperti kripto. Semua ini dapat dilakukan dengan kemudahan membeli atau menjual unit ETP sepanjang hari perdagangan di bursa saham.
Dari berbagai jenis ETP, Exchange-Traded Fund (ETF) merupakan yang paling dikenal dan banyak digunakan. Selain ETF, ETP juga mencakup Exchange-Traded Note (ETN) dan Exchange-Traded Commodity (ETC). Berikut penjelasannya.
Apa itu Exchange-Traded Product (ETP)?
ETP adalah kumpulan sekuritas yang digabungkan dalam satu portofolio, yang memungkinkan investor memperoleh eksposur terhadap beragam aset. Semuanya diperdagangkan seperti saham di bursa utama. Produk ini menawarkan diversifikasi yang luas, likuiditas tinggi, transparansi, dan efisiensi biaya.
Produk ETP pertama yang muncul dikenal dengan nama Standard & Poor’s Depositary Receipts (SPDR) atau “Spiders”, yang diluncurkan pada 1993 dengan kode SPY. SPY mengikuti kinerja indeks S&P 500 sehingga memungkinkan investor membeli saham dalam portofolio yang mencerminkan kinerja seluruh indeks tersebut.
Sebelum adanya SPY, investor kesulitan berinvestasi langsung di indeks S&P 500 dan harus membeli saham satu per satu. Inovasi ini menjadi tonggak penting di pasar keuangan dan melibatkan kerja sama antara American Stock Exchange, Securities and Exchange Commission (SEC), dan State Street Global Advisors sebagai pengembang dan sponsor produk.
SPY juga memperkenalkan mekanisme khusus untuk penciptaan dan penebusan unit (creation/redemption) yang memastikan harga produk tetap sejalan dengan nilai indeks yang diikutinya. Keberhasilan SPY membuka jalan bagi industri ETP modern dan hingga kini masih menjadi ETP terbesar di dunia dengan lebih dari 55 juta unit diperdagangkan setiap hari dan nilai aset sekitar $602 miliar per Maret 2025.
Karakteristik ETP
Beberapa karakteristik utama ETP antara lain:
- Setiap ETP berisi portofolio aset, bisa berupa saham, obligasi, komoditas, mata uang, dan lainnya, yang memberikan diversifikasi instan.
- ETP diperdagangkan di bursa saham seperti saham biasa sehingga bisa dibeli dan dijual sepanjang hari perdagangan.
- Harga ETP berubah-ubah sepanjang hari (intraday) sesuai permintaan dan penawaran pasar.
- ETP umumnya memiliki biaya pengelolaan dan rasio biaya yang lebih rendah dibandingkan reksa dana aktif. Banyak broker kini bahkan menawarkan perdagangan bebas komisi untuk produk ETP.
Keuntungan ETP
Beberapa manfaat yang membuat ETP menarik bagi investor antara lain:
- Memberikan paparan luas ke berbagai kelas aset, sektor, industri, dan wilayah
- Dapat diperdagangkan kapan saja selama jam bursa, tidak seperti reksa dana yang hanya bisa dibeli atau dijual di akhir hari.
- Karena sebagian besar ETP bersifat pasif (mengikuti indeks), biayanya jauh lebih rendah dibandingkan reksa dana aktif.
- Struktur ETP cenderung lebih efisien secara pajak dibandingkan reksa dana konvensional.
Apa Itu Exchange-Traded Fund (ETF)?
ETF merupakan salah satu jenis ETP. Instrumen keuangan populer ini dibuat agar investor dapat dengan mudah dan efisien memperoleh eksposur terhadap indeks atau segmen pasar tertentu melalui satu transaksi saja.
ETF memegang portofolio aset yang dapat mencakup saham dari berbagai sektor industri, obligasi pemerintah atau korporasi, komoditas seperti emas, minyak, atau gas alam, serta mata uang asing,
Dengan membeli satu unit ETF, investor langsung mendapatkan eksposur terhadap kinerja seluruh indeks atau pasar yang diwakilinya. Investor dapat memilih ETF yang fokus pada pasar luas atau pada sektor-sektor tertentu sesuai tujuan dan toleransi risikonya.
Jenis-Jenis ETF
ETF tersedia dalam berbagai jenis, antara lain:
- Stock Index ETF yang mengikuti indeks saham besar seperti S&P 500, Nasdaq 100, atau Dow Jones.
- Industry/Sector ETF yang fokus pada industri tertentu seperti teknologi, energi, atau keuangan.
- Bond ETF yang mengikuti indeks obligasi pemerintah atau korporasi.
- Commodity ETF yang mencerminkan harga komoditas seperti emas, perak, minyak, atau gandum.
- Currency ETF yang mengikuti pergerakan nilai tukar mata uang asing.
- Inverse ETF yang memberikan hasil yang berlawanan dari indeks acuannya, cocok untuk strategi pasar turun.
- Leveraged ETF yang menawarkan hasil kelipatan (misalnya 2x atau 3x) dari pergerakan indeks.
- Crypto ETF yang mengikuti harga mata uang kripto utama seperti Bitcoin atau Ethereum.
Jenis Lain dari ETP
Selain ETF, terdapat dua jenis ETP lain yang penting: Exchange-Traded Notes (ETN) dan Exchange-Traded Commodities (ETC).
1. Exchange-Traded Notes (ETN)
ETN adalah surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan oleh lembaga keuangan dan memberikan imbal hasil berdasarkan kinerja indeks tertentu.
Karakteristik dan risikonya:
- Nilai ETN tergantung pada kemampuan keuangan penerbit.
- Karena ETN tidak memegang aset nyata, kinerjanya bisa lebih akurat mengikuti indeks.
- Volume perdagangan bisa lebih kecil dari ETF karena likuiditas terbatas.
- Pajak baru timbul saat ETN dijual atau jatuh tempo.
- Bisa mencakup pasar yang sulit diakses, seperti private equity atau strategi alternatif.
2. Exchange-Traded Commodities (ETC)
ETC memungkinkan investor berinvestasi pada komoditas seperti logam mulia, energi, atau hasil pertanian tanpa harus membeli aset fisik.
Ada dua jenis ETC:
- Physical ETC atau benar-benar memegang komoditas fisik seperti emas atau perak.
- Synthetic ETCs yang menggunakan kontrak derivatif (futures) untuk meniru kinerja harga komoditas.
Produk ETP yang berfokus pada komoditas menawarkan sejumlah keunggulan bagi investor. Salah satunya adalah eksposur langsung terhadap harga komoditas seperti emas, minyak, atau perak. Dengan cara ini, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio dan bahkan menggunakan instrumen ini sebagai lindung nilai terhadap inflasi, terutama ketika nilai mata uang melemah atau harga barang meningkat.
Selain itu, transparansi harga menjadi kelebihan lain karena nilai ETP umumnya mengikuti harga komoditas dasar secara real time. Investor dapat dengan mudah memantau pergerakan harga dan menilai kinerja investasinya tanpa banyak lapisan perantara.
Namun, di balik keunggulannya, ETP komoditas juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu yang paling menonjol adalah volatilitas tinggi, mengingat harga komoditas sangat dipengaruhi oleh faktor global seperti kondisi geopolitik, kebijakan perdagangan, cuaca, hingga permintaan dan penawaran dunia. Fluktuasi yang tajam bisa membawa potensi keuntungan besar, tetapi juga kerugian yang signifikan.
Selain itu, ada pula risiko kredit dan counterparty, yaitu kemungkinan penerbit ETP gagal memenuhi kewajibannya terhadap investor. Jika hal ini terjadi, nilai investasi bisa terpengaruh meskipun harga komoditas dasarnya sedang naik.
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih ETP atau ETF
Sebelum berinvestasi, perhatikan beberapa hal penting berikut:
- Biaya dan rasio pengelolaan. Periksa expense ratio, komisi, dan bid-ask spread.
- Likuiditas. ETF umumnya lebih likuid karena volume perdagangannya tinggi.
- Kinerja dan pelacakan indeks. Pastikan produk mampu mencerminkan indeks acuannya dengan baik.
- Diversifikasi Pilih produk yang sesuai dengan strategi alokasi aset Anda.
- Reputasi penerbit. Utamakan penerbit dengan reputasi baik dan kepatuhan regulasi tinggi.
- Efisiensi pajak. ETF cenderung lebih efisien pajaknya dibandingkan ETP lainnya.
Biaya dan Likuiditas
Semua ETP memiliki biaya yang dapat memengaruhi imbal hasil:
- Expense ratio atau biaya tahunan pengelolaan dana, biasanya dalam persen dari total aset.
- Biaya transaksi atau komisi broker dan selisih harga jual-beli.
- Premium/discount atau selisih antara harga pasar dan nilai aset bersih (NAV) produk.
ETF umumnya lebih likuid karena memiliki mekanisme creation/redemption, yang menjaga harga tetap mendekati nilai aset bersihnya. Sementara ETP lain bisa memiliki likuiditas lebih rendah dan spread harga lebih lebar.
Regulasi dan Opsi Perdagangan
Baik ETP maupun ETF diatur oleh SEC di AS, meskipun aturan detailnya berbeda tergantung jenis produk. ETF tunduk pada Investment Company Act of 1940, sedangkan ETN dan ETC tunduk pada aturan sekuritas utang.
Menariknya, ETF dan ETP juga bisa diperdagangkan secara short (jual kosong) selama broker mengizinkan. Bahkan, tersedia pula Inverse ETF yang secara otomatis memberikan imbal hasil berlawanan dengan indeks acuan tanpa perlu melakukan short selling.


