Volubit.id — tZero Group, perusahaan infrastruktur blockchain berbasis di New York yang berfokus pada sekuritas dan tokenisasi aset dunia nyata, mengumumkan rencananya untuk melantai di bursa pada 2026.
CEO tZero Alan Konevsky mengatakan kepada Bloomberg, perusahaannya tengah berdiskusi dengan sejumlah bank, namun belum memilih lembaga underwriter. Ia menambahkan, tZero, yang hanya mempekerjakan sekitar 50 orang dan belum mencetak laba, mungkin akan melakukan penggalangan dana tambahan sebelum initial public offering (IPO) berlangsung.
Menurut Konevsky, perusahaan yang juga mencatatkan sahamnya dalam bentuk token ini telah mengumpulkan dana sekitar $200 juta dolar. Intercontinental Exchange, pemilik Bursa Efek New York (NYSE), tercatat sebagai salah satu investor di tZero.
Apa Itu tZero?
Proyek tZero dimulai pada 2014 oleh perusahaan ritel daring, Overstock.com, untuk mengembangkan teknologi blockchain bernama Medici. Teknologi tersebut dirancang agar Overstock dan bisnis lain yang melisensinya dapat menjual mata uang kripto.
Pada Desember 2017, tZero mulai menjual Simple Agreements for Future Equity (SAFE), instrumen keuangan konversi untuk investor terakreditasi. SAFE memungkinkan perusahaan menggalang dana di luar pasar utang dan saham tradisional, sambil memberi investor beberapa fitur serupa convertible notes.
tZero kemudian meluncurkan exchange kripto yang memungkinkan perdagangan token sekuritas. Perusahaan ini terdaftar dan disetujui oleh Securities and Exchange Commission (SEC) AS untuk beroperasi sebagai Alternative Trading System (ATS), bursa resmi yang mempertemukan order beli dan jual melalui sistem komputerisasi.
Dengan memanfaatkan platform blockchain dalam sistem perdagangannya, perusahaan ini dapat menggalang dana, sementara investor dapat menemukan peluang investasi yang sesuai.
Namun setelah menghadapi sejumlah kendala regulasi, tZero mengubah model bisnisnya menjadi fasilitator democratized private equity, yang mempertemukan startup yang membutuhkan pendanaan, dengan investor.
Sebagai perusahaan pialang atau broker-dealer terdaftar, tZero Group Inc. resmi memisahkan diri dari Overstock pada 2021, dan layanan exchange kriptonya ditutup pada Maret 2023.
Cara Kerja tZero
Salah satu tantangan utama bagi startup adalah mencari sumber pendanaan. Banyak yang bergantung pada perusahaan modal ventura dan ekuitas swasta.
Kemudian masalah yang muncul adalah terpusatnya aliran modal tersebut. Startup yang tidak memenuhi kriteria investor besar kerap gagal memperoleh pendanaan, sementara investor kecil sering tersingkir dari peluang investasi menarik karena didominasi oleh pemain besar.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa firma investor kecil mulai menggabungkan sumber daya mereka agar lebih menarik bagi startup yang mencari dana. Dari sinilah lahir konsep democratized private equity, pendanaan private equity yang lebih terbuka dan kompetitif.
tZero kemudian membangun sistem dan teknologi blockchain untuk menjawab tantangan tersebut.
tZero menyediakan layanan tokenisasi untuk startup atau perusahaan, sekaligus mengoperasikan platform perdagangan sekuritas digital bagi investor individu maupun investor terakreditasi. Kombinasi antara teknologi blockchain dan layanan perdagangan ini menciptakan jembatan antara investor dan perusahaan yang membutuhkan modal.
Melalui token sekuritas, perusahaan bisa mengakses dana yang terkumpul tanpa harus memenuhi persyaratan ketat yang sering diminta oleh modal ventura, seperti hak duduk di dewan direksi atau kewenangan pengambilan keputusan.
Intinya, akses terhadap pendanaan swasta sangat penting bagi pertumbuhan bisnis, namun tidak semua perusahaan cocok dengan kriteria perusahaan modal ventura besar. Karena itu, kelompok investor kecil mulai menggabungkan dana mereka dan memperluas jaringan agar lebih dikenal oleh perusahaan yang membutuhkan modal.
Model bisnis tZero mempermudah koneksi antara bisnis dan investor, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sistem private equity terpusat.


