BTC dan ETH Kena Dump Perusahaan Treasury (DAT) Kripto

Volubit.id — Pasar kripto tengah bergolak. Setelah berbulan-bulan dihiasi aksi akumulasi besar-besaran dari perusahaan treasury aset digital (Digital Asset Treasury/DAT), dua raksasa korporasi akhirnya menekan tombol jual. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) pun kena imbasnya. Aksi ambil untung ini memicu spekulasi bahwa fase unwind atau alikan strategi akumulasi aset digital oleh korporasi mulai lebih cepat dari yang diperkirakan analis.

Salah satu aksi jual yang ramai dibincangkan belakangan datang dari Sequans Communications, perusahaan semikonduktor asal Prancis yang sejak pertengahan tahun ini dikenal agresif mengadopsi strategi Bitcoin Treasury. Pada 29 Oktober 2025, Sequans dilaporkan menjual sekitar 970 BTC senilai $112 juta. Langkah ini menjadi yang pertama sejak perusahaan itu resmi menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan korporatnya.

Penjualan itu cukup mengejutkan pasar. Sebab, hanya beberapa pekan sebelumnya, tepatnya 8 Oktober, Sequans baru saja membeli 29 BTC tambahan senilai $3,4 juta di harga rata-rata $115 ribu per keping. Data menunjukkan, sebelum penjualan tersebut, perusahaan telah mengakumulasi 3.234 BTC dengan total nilai sekitar $377,2 juta, di harga rata-rata $116.643 per Bitcoin.

Langkah Sequans ini menjadi semacam sinyal bahwa era akumulasi agresif mulai melambat. Padahal, sejak Juli lalu, perusahaan yang juga mendapat dukungan finansial dari pemerintah Prancis itu mengumumkan ambisi besar: membeli hingga 100.000 BTC pada 2030. Rencana tersebut didukung hasil penggalangan dana $384 juta yang mereka peroleh lewat utang dan penempatan ekuitas swasta.

Tahun 2025 bahkan disebut sebagai tahun kunci untuk memperluas cadangan Bitcoin melalui penawaran modal publik. Namun aksi jual terbaru membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah Sequans tengah melakukan reposisi likuiditas di tengah volatilitas pasar yang meningkat.

Di pasar Ethereum, langkah serupa datang dari ETHZilla, perusahaan yang dikenal sebagai salah satu pemegang cadangan Ethereum terbesar di dunia korporasi. Dalam siaran pers tertanggal 27 Oktober, ETHZilla mengumumkan telah menjual sekitar $40 juta ETH, dan menggunakan sebagian hasilnya untuk membeli kembali 600.000 lembar saham senilai $12 juta. Buyback ini merupakan bagian dari program pembelian kembali saham senilai 250 juta dolar yang telah disetujui sejak Agustus.

ETHZilla masih menyimpan lebih dari 102.000 ETH di cadangan mereka, senilai sekitar $400 juta, menjadikannya salah satu dari lima perusahaan publik terbesar yang memiliki Ethereum menurut data CoinGecko. Perusahaan menegaskan akan terus menjual sebagian cadangan ETH-nya untuk membiayai program buyback selama harga sahamnya masih berada jauh di bawah nilai aset bersih (NAV).

Langkah ETHZilla ini juga mengikuti jejak perusahaan sejenis seperti SharpLink Gaming, yang sebelumnya menyetujui buyback saham hingga $1,5 miliar jika harga berada di bawah NAV. Namun, bagi sebagian pengamat pasar, tren dump oleh perusahaan-perusahaan treasury besar seperti ETHZilla dan Sequans justru menjadi peringatan.

Dalam laporan riset awal Agustus lalu, Galaxy Digital sudah mengingatkan bahwa pertumbuhan satu arah sektor DATyang hanya fokus membeli aset tanpa mekanisme lindung nilai bisa membuat pasar kripto secara struktural rapuh. Penjualan terkoordinasi atau penurunan tajam valuasi saham, tulis mereka, berpotensi memicu likuidasi berantai seperti yang pernah terjadi pada krisis investment trust dekade 1920-an

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *