Aave Lolos dari Penegakan Hukum SEC, Ada Kaitannya dengan WLFI Milik Keluarga Trump?

Volubit.id — Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) Aave mengumumkan, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) telah mengakhiri penyelidikan terhadap proyek tersebut. Otoritas pasar modal AS itu juga disebut tidak berniat merekomendasikan tindakan penegakan hukum apa pun terhadap Aave.

Pengumuman ini disampaikan empat tahun setelah penyelidikan tersebut pertama kali dibuka. Selama periode itu, Aave mengaku telah mengerahkan banyak waktu, tenaga, dan biaya untuk melindungi proyeknya dari potensi sanksi sang regulator.

“Proses ini memakan sumber daya yang sangat besar dari tim kami, dan juga dari saya secara pribadi sebagai pendiri, untuk melindungi Aave, ekosistemnya, serta DeFi secara lebih luas,” ujar CEO sekaligus pendiri Aave, Stani Kulechov, melalui unggahan di X, sembari mengunggah surat resmi yang diterimanya dari SEC.

Ia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir DeFi menghadapi tekanan regulasi yang menurutnya tidak adil. “Kami senang bisa menutup bab ini dan melangkah ke era baru, di mana para pengembang benar-benar bisa membangun masa depan keuangan. DeFi akan menang,” kata Kulechov.

Aave merupakan protokol lending terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna meminjam atau memberi pinjam aset kripto. Saat ini, total nilai aset yang dikelola Aave mencapai sekitar $32,79 miliar, meningkat tajam dibandingkan empat tahun lalu sekitar $13,21 miliar. Sementara itu, token AAVE tercatat naik sekitar 1,4% dalam 24 jam terakhir ke kisaran harga $186.

Menariknya, proyek kripto World Liberty Financial yang didukung Presiden Donald Trump sempat mengajukan proposal pada 2024 untuk membangun layanan di atas protokol Aave. Beberapa bulan kemudian, proyek tersebut juga membeli hampir $1 juta token AAVE.

Sejak saat itu, fokus World Liberty Financial bergeser ke penerbitan stablecoin USD1, terutama setelah pemerintahan Trump mendorong pengesahan regulasi stablecoin. Meski begitu, proyek tersebut diyakini masih memiliki rencana jangka panjang yang lebih luas.

Belum diketahui apakah keterlibatan World Liberty Financial berpengaruh terhadap keputusan regulator untuk menghentikan kasus Aave.

Dengan berakhirnya penyelidikan ini, Aave menjadi salah satu dari deretan panjang kasus dan investigasi kripto yang dihentikan oleh SEC di era Trump. Sebelumnya, SEC juga menghentikan atau menangguhkan kasus sejumlah pemain besar, seperti Binance, Coinbase, dan OpenSea.

Salah satu yang paling menonjol adalah berakhirnya sengketa hukum antara SEC dan Ripple Labs pada Agustus lalu, menyusul tuduhan SEC pada 2021 terkait penjualan sekuritas ilegal melalui XRP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *