Volubit.id — Seorang trader kripto dilaporkan kehilangan dana hingga puluhan juta dolar setelah terperangkap dalam penipuan dengan modus address poisoning.
Perusahaan keamanan blockchain CertiK, dalam sebuah unggahan di X, mengungkapkan telah mendeteksi adanya transfer Bitcoin senilai $69,3 juta atau sekitar Rp1,1 triliun ke alamat wallet palsu yang diduga sengaja dibuat oleh penipu.
Our system has detected a transfer of 1,155 WBTC (~$69.3m) to an address linked to address poisoning
EOA 0xd9A1 mimicked a transfer of 0.05 ETH which led the victim to send the funds to the wrong address
Stolen funds are here https://t.co/m2xpJW0QIZ pic.twitter.com/PWFhEsEN2G
— CertiK Alert (@CertiKAlert) May 3, 2024
Dalam insiden tersebut, korban harus kehilangan sekitar 97% dari total asetnya di exchange Coinbase. Saat ini, isi wallet korban tinggal tersisa aset senilai $1,6 juta.
PeckShield, perusahaan keamanan blockchain lainnya, menambahkan, pelaku penipuan telah menukarkan BTC curian itu dengan 23.000 Ether (ETH) dan memindahkannya ke wallet lain.
Apa Itu Address Poisoning Scam?
Address poisoning scam adalah aksi penipuan kripto yang dilakukan para tukang tipu dengan cara membuat alamat wallet palsu yang mirip dengan alamat wallet korban.
Dilansir dari Bitcoin Insider, para pelaku berharap korban akan melakukan salah transfer, alih-alih ke alamat wallet yang dimaksud, justru masuk ke alamat wallet palsu yang sudah dibuat pelaku.
Untuk mengecoh korban, pelaku akan melakukan transfer kripto dalam jumlah kecil kepada korban dengan alamat palsu tersebut. Alamat asli dengan alamat palsu kemudian akan menyatu di riwayat transaksi sehingga kemungkinan korban untuk salah menyalin alamat dan salah transfer semakin besar.
Pelaku memanfaatkan kebiasaan trader-trader kripto saat hendak mentransfer, yang biasanya hanya melihat alamat wallet dari beberapa karakter awal dan akhirnya.
Karena blockchain bersifat publik, mudah bagi pelaku penipuan untuk menemukan alamat wallet kripto seseorang dan mengirimkan transaksi palsu untuk mengelabui korbannya.
Platform perdagangan kripto, Trezor, meminta trader untuk selalu memeriksa ulang setiap alamat wallet sebelum melakukan transaksi. Trader juga diminta untuk tidak menyalin alamat wallet dari riwayat transaksi untuk menghindari penipuan modus address poisoning.
Sepanjang 2023, penipuan terkait kripto telah merugikan investor sebesar $3,94 miliar, menurut data FBI. Angka ini mencapai lebih dari tiga perempat dari total kerugian aksi penipuan investasi pada tahun lalu.
Address poisoning scam menjadi salah satu dari banyak modus penipuan dalam industri kripto yang wajib diwaspadai karena telah berhasil merugikan trader hingga jutaan dolar.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang