Apa itu Ethereum Blobs dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Volubit.id — Ethereum terus berinovasi dengan berbagai teknologi baru untuk meningkatkan skalabilitas dan kinerja jaringan. Salah satu inovasi tersebut adalah Ethereum blobs, yang merupakan bagian dari upaya Ethereum untuk menghadirkan solusi efisiensi data dalam transaksi onchain.

Teknologi ini menawarkan cara baru dalam menyimpan dan mengelola data besar yang terdesentralisasi di jaringan Ethereum, sehingga dapat mengurangi beban jaringan sekaligus meningkatkan kapasitasnya.

Lantas, apa sebenarnya Ethereum blobs, dan bagaimana teknologi ini bekerja?

Apa itu Ethereum Blobs?

Ethereum blobs adalah konsep penyimpanan data baru yang diperkenalkan sebagai bagian dari pembaruan Ethereum untuk mendukung berbagai protokol yang membutuhkan penyimpanan data dalam jumlah besar, seperti Rollups atau solusi Layer 2 (L2).

Jaringan L2 sendiri merupakan peranakan Ethereum yang dibuat untuk meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya dengan memproses transaksi di luar jaringan utama atau Layer 1 (L1) Ethereum.

Sebelum menerapkan blobs, settlement atau penyelesaian transaksi L2 dilakukan melalui metode calldata yang memposting batch data informasi transaksi dari L2 menuju L1. Namun, penggunaan calldata ini menyebabkan biaya yang sangat tinggi.

Untuk diketahui, dalam setiap transaksi blockchain, selalu memuat unit data yang menyertai penyelesaian transaksi. Unit data tersebut berisi informasi transaksi, data smart contract, dan data lainnya. Dalam Rollups L2, data-data tersebut biasanya dibundel dalam jumlah tertentu sebelum kemudian dikirim ke L1 Ethereum untuk diverifikasi.

Penerapan blobs diperkenalkan melalui Ethereum Improvement Proposal (EIP) 4844. Blobs hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah besar yang sering dihadapi oleh jaringan Ethereum, yaitu tingginya biaya gas dan keterbatasan dalam penyimpanan data.

Blobs memungkinkan data dalam jumlah besar disimpan di jaringan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan calldata, sehingga dapat menurunkan biaya operasional L2 secara signifikan. Fitur utama dari blobs adalah ruang penyimpanan yang lebih efisien, serta periode penyimpanan lebih singkat, yang secara langsung mempengaruhi gas fee menjad lebih rendah.

Secra teknis, blobs adalah unit data yang dapat ditambahkan ke blok Ethereum tetapi tidak diikutsertakan langsung ke dalam data transaksi utama. Analoginya, blobs bisa dianggap bagasi tambahan yang dapat dibawa bersamaan dengan kendaraan utama (transaksi).

Setiap blobs mampu menyimpan data hingga 128 KB dan memiliki sifat sementara. Blobs hanya disimpan di jaringan selama sekitar 18 hari, sehingga dapat menekan penggunaan penyimpanan jangka panjang.

Dengan implementasi blobs, Ethereum mampu menangani data dalam jumlah besar tanpa membebani ruang penyimpanan di L1. Ini memungkinkan lebih banyak transaksi dalam satu blok, yang akhirnya meningkatkan throughput jaringan.

Setiap blok Ethereum dapat menampung hingga 6 blobs, sehingga memungkinkan lebih banyak transaksi diproses dalam satu blok tanpa mempengaruhi transaksi reguler.

Singkatnya, dengan menggunakan blobs, Ethereum dapat menyimpan data dalam ukuran yang lebih besar, namun dengan biaya lebih murah tanpa mempengaruhi kecepatan atau keamanan jaringan.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Ketika L2 ingin mengirim data ke Ethereum, mereka dapat memilih untuk menggunakan blobs ketimbang calldata yang biasa.

Tahap pertama eksekusi blobs adalah via pengiriman data. Sequencer Rollups mengirim data dalam bentuk blob-carrying transactions ke blockchain Ethereum.

Setelah transaksi diterima, jaringan akan memverifikasi bahwa data dalam blobs sesuai dengan referensi yang ada di transaksi. Data ini tidak dieksekusi oleh Ethereum tetapi disimpan dalam lapisan konsensus jaringan.

Setelah 18 hari, data dalam blobs akan dihapus dari mayoritas node di jaringan, meskipun jejak digital data tersebut tetap ada dalam bentuk komitmen kriptografis (KZG).

Dengan cara ini, Ethereum tidak hanya meningkatkan kapasitas dan efisiensi dalam pengelolaan data, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk lebih fleksibel dalam memilih bagaimana mereka ingin menggunakan ruang penyimpanan di blockchain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *