Volubit.id — Ethereum, jaringan blockchain yang dulu memopulerkan istilah “smart contract”, kembali bikin gebrakan. Setelah pencapaian besar lewat The Merge dan Dencun, kini datang giliran Pectra, pembaruan sistem terbesar sejak Ethereum beralih ke Proof of Stake (PoS).
Pectra membawa serangkaian perubahan penting yang bertujuan memperbaiki kinerja jaringan, memperluas kemampuan wallet, dan mendukung pertumbuhan blockchain layer 2 (L2).
Apa Itu Ethereum Pectra Upgrade?
Pectra Upgrade adalah gabungan dari dua nama: Prague dan Electra. Prague mengacu pada perubahan yang terjadi di lapisan utama Ethereum (execution layer), sedangkan Electra mengacu pada perubahan di bagian konsensusnya (consensus layer).
Secara keseluruhan, upgrade ini mencakup 11 Ethereum Improvement Proposals (EIP) yang bertujuan untuk meningkatkan performa, efisiensi, dan pengalaman pengguna Ethereum. Setiap EIP membawa fokus tersendiri, mulai dari optimalisasi teknis di lapisan protokol hingga peningkatan kenyamanan dalam penggunaan aplikasi berbasis blockchain. Pembaruan ini juga dirancang untuk memperkuat fondasi Ethereum sebagai jaringan yang mampu menangani volume transaksi tinggi tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan.
3 Upgrade Pokok dan Dampaknya
Dari semua perubahan tersebut, ada tiga upgrade pokok yang paling menonjol: peningkatan fungsi wallet, penyederhanaan proses staking, dan peningkatan kapasitas data untuk rollup L2.
1. EIP-7702: Smart Contract Wallet
Salah satu EIP paling penting dalam Pectra adalah EIP-7702. Perubahan ini memungkinkan akun biasa yang dikenal sebagai externally owned account (EOA), seperti wallet MetaMask atau wallet lainnya, bertingkah layaknya smart contract secara sementara dalam satu transaksi.
Dengan kata lain, wallet yang tadinya hanya bisa melakukan transaksi dasar, kini dapat menjalankan fungsi-fungsi kompleks seperti menyatukan beberapa transaksi sekaligus, membayar gas fee menggunakan token selain ETH seperti USDC, dan menjalankan logika validasi khusus. Semua ini bisa dilakukan tanpa harus mengubah dompet menjadi smart contract secara permanen.
Dampaknya cukup besar terhadap pengalaman pengguna. Sekarang, pengguna bisa melakukan berbagai aktivitas dalam satu klik tanpa perlu berpindah-pindah layar atau aplikasi.
Bagi pengguna aplikasi DeFi atau game berbasis blockchain, ini berarti interaksi yang lebih cepat, murah, dan tidak membingungkan. Perubahan ini juga mendekatkan Ethereum pada tujuan jangka panjangnya, yaitu menyatukan fungsi-fungsi akun biasa dan smart contract ke dalam satu sistem yang lebih fleksibel, atau yang disebut dengan istilah “account abstraction.”
2. EIP-7251: Limit Staking Validator
Selain wallet, aspek staking juga mendapatkan pembaruan besar lewat EIP-7251. Sebelumnya, validator Ethereum hanya bisa menempatkan maksimal 32 ETH per validator. Dengan Pectra, batas ini dinaikkan hingga 2.048 ETH.
Pihak-pihak yang memiliki banyak ETH, seperti penyedia layanan staking seperti Lido atau Coinbase, bisa menggabungkan beberapa validator kecil menjadi satu validator besar. Penggabungan ini akan mengurangi jumlah total validator di jaringan, sehingga beban konsensus yang selama ini cukup tinggi bisa diturunkan.
Selain membuat staking menjadi lebih efisien dan operasionalnya lebih mudah, perubahan ini juga memungkinkan proses penggabungan hadiah (compounding reward). Validator yang memiliki saldo lebih dari 32 ETH kini bisa terus menambahkan hadiah staking mereka ke dalam saldo aktif hingga mencapai batas baru 2.048 ETH.
Tapi, karena ukuran validator menjadi lebih besar, risiko pun meningkat. Untuk itu, sistem pengamanan seperti hukuman slashing juga disesuaikan agar tetap menjaga keamanan jaringan.
3. EIP-7691: Kapasitas Blob L2
Yang tidak kalah penting adalah perubahan terkait L2 melalui EIP-7691. Ethereum belakangan ini sangat mengandalkan rollup atau solusi L2 untuk meningkatkan skalabilitas. Teknologi rollup memproses transaksi di luar jaringan utama Ethereum, lalu mencatat ringkasannya di mainnet.
Untuk mendukung proses ini, Ethereum menggunakan sistem penyimpanan data bernama “blob” yang dikenalkan sebelumnya dalam pembaruan Dencun.
Pectra meningkatkan kapasitas blob dalam setiap blok, dari semula maksimal 6 blob menjadi maksimal 9. Ini berarti rollup dapat menampung lebih banyak data dalam satu blok dan mengirimkannya ke mainnet secara lebih efisien.
Efeknya adalah biaya transaksi di jaringan Layer-2 bisa turun, dan kecepatan transaksi meningkat, terutama saat jaringan sedang ramai. Developer L2 seperti Arbitrum atau Optimism bisa mengandalkan ruang tambahan ini untuk memperluas layanannya tanpa mengorbankan biaya atau kecepatan.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang