Apa Itu Hyperbitcoinization?

Volubit.id — Hyperbitcoinization kian menjadi topik yang memancing perbincangan hangat di kalangan penggemar kripto belakangan ini, terutama setelah Bitcoin (BTC) berhasil menembus level harga psikologis $100.000 per keping.

Bagi sebagian orang, fenomena ini terdengar seperti ramalan utopis tentang dominasi Bitcoin di sistem ekonomi global. Namun, buat yang lainnya, hyperbitcoinization dianggap sebagai evolusi natural yang akan maujud sendirinya seturut misi Satoshi menciptakan Bitcoin: menggeser peran mata uang fiat di dunia keuangan.

Istilah hyperbitcoinization sendiri secara umum merujuk pada situasi di mana Bitcoin diadopsi secara massal hingga menggantikan mata uang tradisional seperti dolar, euro, poundsterling, dll. Dalam skenario ini, Bitcoin tidak hanya menjadi aset investasi atau alat lindung nilai, tetapi juga mata uang universal yang digunakan untuk transaksi sehari-hari.

Tapi, seperti halnya inovasi lain di dunia kripto, gagasan ini tidak lepas dari pro dan kontra. Ada yang menganggap Bitcoin tidak akan mampu menggantikan peran mata uang fiat karena volatilitasnya yang tinggi.

Di sisi lain, pendukung Bitcoin melihat hyperbitcoinization sebagai jawaban atas kelemahan sistem keuangan tradisional yang sering kali rentan terhadap inflasi dan manipulasi.

Lebih Dekat dengan Hyperbitcoinization

Secara sederhana, hyperbitcoinization dapat dikatakan sebagai proses transisi dari sistem keuangan berbasis fiat ke sistem berbasis Bitcoin. Fenomena ini sering dikaitkan dengan keunggulan Bitcoin sebagai mata uang yang tidak bisa dicetak sembarangan dan memiliki pasokan tetap sebesar 21 juta koin.

Sifat inilah yang membuat Bitcoin dianggap sebagai pelindung nilai yang ideal, terutama di tengah ancaman inflasi mata uang fiat yang terus meningkat. Ketika kepercayaan terhadap mata uang fiat mulai goyah akibat nilanya yang terus merosot, orang-orang mencari alternatif untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Di sinilah Bitcoin muncul sebagai penyelamat.

Contoh sederhana bagai mana nilai aktual mata uang fiat ini terus melorot bisa dilihat dari dolar Amerika Serikat (AS) dan poundsterling Inggris misalnya. Kedua mata uang tersebut sudah mengalami penurunan nilai lebih dari 80% dalam 50 tahun terakhir. Data US Inflation Calculator mencatat purchasing power $1 pada 1973 setara dengan daya beli sekitar $0,18 pada tahun 2023. Artinya, dolar AS telah kehilangan sekitar 82% daya belinya akibat inflasi.

Untuk poundsterling, data Bank of England Inflation Calculator menunjukkan bahwa £1 pada tahun 1973 setara dengan sekitar £0,11 pada tahun 2023. Ini berarti pound telah kehilangan sekitar 89% daya belinya. Sedangkan Bitcoin yang baru diperkenalkan pada tahun 2009, memiliki harga kurang dari $0,01 per BTC pada masa awalnya. Namun kini aset ini semakin diakui bernilai.

Bagi pendukungnya, hyperbitcoinization adalah cara untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan transparan. Namun, skeptisisme tetap ada, terutama dari pihak yang mempertanyakan skalabilitas Bitcoin dan volatilitas harganya.

Bagaimana Hyperbitcoinization Bisa Terjadi?

Proses menuju hyperbitcoinization akan dimulai dari adopsi Bitcoin di komunitas kecil. Hyperbitcoinization, jika benar-benar terjadi, akan dimulai dari tingkat mikro sebelum berkembang ke tingkat makro.

Bayangkan sebuah komunitas kecil di mana para anggotanya mulai menggunakan Bitcoin untuk transaksi sehari-hari. Mereka memilih Bitcoin bukan hanya karena teknologinya yang canggih, tetapi juga karena keunggulannya dalam menyimpan nilai. Perlahan, penggunaan Bitcoin meluas ke kota-kota, negara, hingga akhirnya ke seluruh dunia.

Proses ini juga didorong oleh adopsi institusi besar dan negara. Kita sudah melihat contohnya di El Salvador, negara pertama yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi. Langkah ini menciptakan gelombang kepercayaan baru terhadap Bitcoin di seluruh dunia. Di saat yang sama, perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla dan MicroStrategy mulai memasukkan Bitcoin ke dalam neraca mereka sebagai aset cadangan, mengukuhkan Bitcoin sebagai penyimpan nilai yang serius.

Kemajuan teknologi blockchain juga memainkan peran penting. Saat ini, jaringan Bitcoin terus berkembang, dengan berbagai solusi yang dirancang untuk membuat transaksi lebih cepat dan murah. Dengan teknologi seperti Lightning Network, Bitcoin tidak hanya menjadi aset investasi, tetapi juga alat pembayaran yang praktis untuk digunakan sehari-hari.

Dampak Hyperbitcoinization pada Dunia Keuangan

Jika hyperbitcoinization benar-benar terjadi, dunia akan menyaksikan perubahan besar dalam sistem keuangan global. Mata uang fiat perlahan akan kehilangan perannya sebagai alat pembayaran utama, digantikan oleh Bitcoin. Transaksi lintas negara menjadi lebih sederhana, tanpa perlu bergantung pada sistem perbankan tradisional atau konversi mata uang.

Tapi, transisi ini juga membawa tantangan. Pemerintah, misalnya, akan kehilangan kendali atas kebijakan moneter mereka. Selama ini, bank sentral dapat mencetak uang untuk mendukung perekonomian. Dengan Bitcoin, mekanisme tersebut tidak lagi mungkin dilakukan, karena pasokan Bitcoin telah ditentukan sejak awal.

Di sisi lain, masyarakat akan dihadapkan pada pola pikir baru tentang uang. Nilai uang tidak lagi ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi oleh dinamika pasar yang sepenuhnya terdesentralisasi. Hal ini memerlukan edukasi yang mendalam agar masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Realistis atau Sekadar Fantasi?

Bagi sebagian orang, hyperbitcoinization terdengar seperti mimpi yang terlalu ambisius. Namun, bagi yang percaya pada potensi Bitcoin, fenomena ini hanyalah masalah waktu. Seiring dengan meningkatnya adopsi Bitcoin dan melemahnya kepercayaan terhadap mata uang fiat, hyperbitcoinization menjadi semakin mungkin untuk terwujud.

Pemahaman ihwal konsep ini bisa menjadi langkah awal untuk ikut serta dalam perubahan besar yang sedang berlangsung. Dunia mungkin belum sepenuhnya siap untuk hyperbitcoinization, tetapi Bitcoin telah menunjukkan potensinya sebagai mata uang masa depan. Dan siapa tahu, suatu hari nanti, kita semua akan hidup di bawah sistem keuangan baru yang sepenuhnya terdesentralisasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *