Apa Itu Insider Trading? Kenali Skema Penipuan dan Contohnya dalam Dunia Kripto

Volubit.id — Insider trading adalah perdagangan saham atau instrumen keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan informasi yang bersifat rahasia dan belum dipublikasikan kepada publik. Informasi tersebut biasanya diperoleh dari orang dalam perusahaan, seperti direksi, komisaris, karyawan, atau pihak lain yang memiliki akses langsung ke informasi material tentang perusahaan.

Dengan memanfaatkan informasi rahasia ini, pelaku insider trading dapat mengambil keuntungan dengan melakukan transaksi jual beli saham sebelum informasi tersebut diketahui publik. Akibatnya, investor lain yang tidak memiliki akses terhadap informasi tersebut akan dirugikan karena mereka tidak memiliki kesempatan yang sama.

Insider trading merupakan tindakan yang ilegal dan merugikan karena melanggar prinsip dasar pasar modal yang adil dan transparan. Oleh karena itu, berbagai negara telah mengeluarkan peraturan yang ketat untuk mencegah dan menindak praktik ini.

Insider Trading dalam Kripto

Industri kripto dianggap sebagai dunia digital yang liar karena minimnya regulasi dan pengawasan. Sektor ini menjadi lahan subur bagi praktik-praktik ilegal termasuk insider trading.

Insider trading dalam kripto biasanya melibatkan pendiri atau pengembang proyek yang memanipulasi pasar dengan membeli atau menjual koin dalam jumlah besar.

Aksi penipuan ini marak terjadi dalam proyek token kripto yang akan di-listing di exchange. Insider trading terjadi ketika orang dalam, seperti karyawan exchange atau anggota tim proyek, membeli token sebelum pengumuman listing resmi disampaikan dan menjualnya saat harga melonjak. 

Beberapa exchange besar telah menerapkan kebijakan ketat untuk mencegah karyawan mereka memperdagangkan token yang akan di-listing. Pemantauan transaksi on-chain juga dilakukan untuk mendeteksi pola pembelian yang mencurigakan.

Informasi tentang upgrade teknis yang akan datang dalam suatu proyek, seperti fork, juga dapat dimanfaatkan oleh orang dalam untuk mendapatkan keuntungan. 

Meski pengawasan regulasi semakin ketat, sebuah studi dari University of Technology Sydney (UTS) menunjukkan, aksi insider trading ternyata terjadi pada 27-48% listing exchange kripto.

Hukuman untuk Insider Trading

Karena insider trading dianggap sebagai pelanggaran yang berat, hukuman yang dijatuhkan bisa jadi kurungan penjara dan juga denda yang cukup besar.

Di Amerika Serikat (AS), pelaku insider trading di pasar keuangan, termasuk kripto, bisa dijatuhi hukuman maksimal 20 tahun penjara, tergantung pada total kerugian dan beratnya kesalahan. Pelaku individu juga bisa dijatuhi denda sebesar $5 juta dolar, sementara denda untuk perusahaan sebesar $25 juta dolar.

Pengadilan juga bisa menjatuhkan denda perdata sebesar tiga kali lipat dari kerugian. Selain itu akan ada pengumuman publik yang mempengaruhi reputasi pelaku individu atau perusahaan.

Di Indonesia, menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, pelaku insider trading bisa dijatuhi hukuman cukup berat. Ada ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp15 miliar.

Contoh Insider Trading dalam Kripto

1. Skandal Insider Trading Coinbase

Pada 2022, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS mendakwa mantan manajer produk Coinbase, Ishan Wahi, bersama saudara laki-lakinya dan seorang temannya, melakukan pelanggaran insider trading aset kripto. Selama bekerja di Coinbase, Ishan Wahi masuk dalam tim koordinasi pengumuman token kripto yang akan di-listing ke platform.

Ternyata ia kerap memberi tahu informasi mengenai token yang akan di-listing kepada saudara dan temannya. Mereka kongkalikong untuk membeli 25 token baru, yang sembilan di antaranya masuk dalam kategori sekuritas, dan mengantongi keuntungan lebih dari $1,1 juta.

Ishan dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Saudaranya dijatuhi hukuman 10 bulan penjara dan temannya diperintahkan untuk membayar denda lebih dari $1,6 juta.

2. Penipuan Long Blockchain Corp.

Pada 2017, produsen minuman Long Island Ice Tea membuat pengumuman yang aneh, yakni mengubah namanya menjadi Long Blockchain Corp. Perusahaan tersebut mengatakan sedang melakukan transisi dari produsen minuman menjadi pengembang teknologi blockchain. Perubahan merek itu membuat sahamnya melonjak 380%.

Namun Long Blockchain tidak pernah benar-benar mengembangkan teknologi blockchain. Ternyata perubahan nama hanyalah strategi agar saham mereka melonjak tajam.

Benar saja, ada tiga orang karyawan yang didakwa melakukan insider trading karena membeli saham sebelum pengumuman dirilis dan menjualnya setelah harga saham naik. Dua terdakwa, Oliver-Barret Lindsay dan Gannon Giguire, dinyatakan bersalah dan diminta membayar denda sebesar $400.000.

3. Skandal OpenSea

Pada 2021, kepala divisi produk di OpenSea, Nate Chastain, didakwa melakukan insider trading. Chastain memanfaatkan informasi orang dalam untuk membeli koleksi NFT yang akan ditampilkan di beranda platform OpenSea.

Dia kemudian menjual NFT tersebut saat volume dan nilai perdagangannya melonjak. Chastain yang berhasil mengantongi keuntungan $57.000 dinyatakan bersalah dan menerima hukuman penjara tiga bulan serta denda $50.000.

Mencegah Insider trading 

Insider trading dunia kripto telah marak selama bertahun-tahun, terutama sejak maraknya initial coin offering (ICO) pada 2017. Menurut Solidus Labs, 56% dari ICO token kripto diwarnai oleh aksi insider trading.

Perusahaan dan exchange kripto saat ini sudah mulai mengadopsi langkah-langkah pengaturan yang lebih ketat untuk melindungi diri dari aksi ini dan tentunya menjaga integritas di pasar.

Di banyak negara, centralized exchange (CEX) diharuskan melakukan pemeriksaan know-your-customer (KYC) dan anti-money-laundering (AML) untuk membantu menemukan perdagangan ilegal. Namun, dalam decentralized exchange (DEX) yang bersifat terdesentralisasi, masih sulit mengidentifikasi aktivitas insider trading.

Seiring dengan semakin matangnya industri ini, diharapkan platform-platform perdagangan bisa menerapkan perlindungan yang lebih kuat untuk melindungi investor dari aksi-aksi penipuan seperti insider trading.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *