Volubit.id — Maximum Extractable Value atau Miner Extractable Value (MEV) bot adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di dunia kripto. MEV adalah konsep yang mengacu pada upaya mengeruk keuntungan maksimal oleh penambang, validator, atau trader melalui algoritma perdagangan otomatis dalam protokol DeFi. Bak pisau bermata dua, MEV dapat memberikan manfaat sekaligus merugikan. Pasalnya, teknologi ini memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan di satu sisi, namun juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keseimbangan, transparansi, dan keamanan dalam ekosistem DeFi di sisi lain.
Apa itu MEV Bot?
Bot MEV secara sederhana dapat dipahami sebagai program otomatis yang dirancang untuk menemukan dan memanfaatkan peluang keuntungan dari transaksi onchain. Bot ini bekerja dengan mengeksploitasi ketidaksempurnaan atau peluang dalam urutan antrean sebuah pool transaksi sebelum transaksi tersebut dieksekusi.
Bot ini bekerja dengan berbagai cara, seperti mencari perbedaan harga (arbitrase), front-running atau sandwich attack, dan likuidasi. MEV Bot secara aktif mencari transaksi yang bisa memberikan keuntungan tambahan sebelum pengguna lain dapat mengambil keuntungan tersebut.
Bagaimana Cara Kerja MEV Bot?
Sederhananya, bot MEV bekerja dengan cara mencari potensi keuntungan besar yang mungkin terjadi dalam sebuah transaksi. Umumnya, ekstraksi nilai ini dijalankan oleh penambang atau validator di blockchain proof of stake (PoS). Bot diberdayakan dengan memindai antrean transaksi berdasarkan penawaran gas fee tertinggi hingga penawaran terendah. Bot MEV yang digunakan penambang, akan memprioritaskan transaksi dengan penawaran tertinggi untuk dieksekusi terlebih dahulu.
Dalam konteks arbitrase, bot MEV bekerja dengan cara mencari perbedaan harga antara dua bursa atau pasar decentralized exchange (DEX). Misalnya, jika ada perbedaan harga antara dua platform DEX, MEV bot bisa membeli token di platform yang harganya lebih murah dan langsung menjualnya di platform yang harganya lebih mahal.
Untuk front-running atau sandwich attack, skema ini terjadi ketika bot memasukkan transaksi pembelian token sebelum transaksi besar dari pengguna lain yang jadi calon korban. Bot akan melakukan transaksi dalam jumlah besar dengan penawaran gas fee lebih tinggi sehingga transaksinya lebih dahulu dieksekusi oleh validator. Pembelian oleh bot ini akan meningkatkan slippage korban lantaran harga token menjadi lebih mahal. Setelah transaksi korban selesai dieksekusi, bot akan menjual kembali token tersebut dengan keuntungan dari harga yang lebih mahal. Sedangkan korban merugi lantaran harga beli yang menjadi lebih tinggi.
Sedangkan aksi likuidasi dilakukan dengan menjadi likuidator di protokol lending. Peran sebagai likuidator biasanya akan diberi hadiah oleh protokol lending. MEV Bot memantau posisi yang mendekati likuidasi di platform pinjaman kripto secara real time. Ketika harga aset turun di bawah ambang batas tertentu, posisi tersebut akan dilikuidasi. Bot akan melakukan transaksi untuk mendapatkan keuntungan dari likuidasi tersebut.
Dampak MEV Bot
Penggunaan MEV bot memiliki dampak yang signifikan dalam ekosistem kripto. Di satu sisi, bot ini bisa meningkatkan efisiensi pasar dengan melakukan arbitrase dan memperkecil perbedaan harga antar platform. Namun, di sisi lain, penggunaan MEV bot juga bisa merugikan pengguna biasa terutama via skema front-running
Untuk mengatasi dampak negatif dari MEV, beberapa langkah yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah pengembangan protokol seperti Flashbots, yang berusaha untuk memberikan peluang yang lebih merata bagi semua pengguna. Selain itu, beberapa proyek juga mengembangkan solusi seperti transaksi pribadi atau “shielded transactions” yang mencegah MEV bot melihat dan memanfaatkan transaksi tersebut.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang