Volubit.id — Anda mungkin sering mendengar istilah OTC trading desk dalam perdagangan kripto. OTC atau over-the-counter adalah perdagangan mata uang kripto secara langsung antara dua pihak di luar exchange, tanpa menggunakan order book sehingga dianggap lebih rahasia.
Penyelesaian transaksi OTC biasanya lebih cepat dan lebih fleksibel dibandingkan dengan di exchange. Hal ini karena berbagai opsi penyelesaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak.
OTC menawarkan likuiditas tinggi untuk memproses transaksi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan perubahan harga secara signifikan di pasar. Harga aset dalam transaksi OTC bisa berbeda dari harga yang dipublikasikan secara umum karena berbagai faktor, termasuk kondisi yang disepakati, reputasi penjual, dan permintaan pasar.
Namun, perdagangan OTC kripto juga memiliki risiko. Salah satunya ialah counterparty, yaitu kemungkinan salah satu pihak gagal menyelesaikan transaksi yang mengakibatkan potensi kerugian finansial.
Cara Kerja Perdagangan Kripto OTC
Perusahaan pialang atau broker bertindak sebagai perantara dalam transaksi ini, yang bertugas menghubungkan pembeli dan penjual untuk menentukan jumlah dan harga kripto yang diperjualbelikan. Para pihak ini akan bernegosiasi terkait harga aset, metode penyelesaian, dan durasi, sebelum kesepakatan dimulai.
Setelah ketentuan disetujui, broker memastikan proses transaksi dan penyelesaian aman. Penyelesaian transaksi bisa dilakukan melalui berbagai metode, termasuk transfer bank, layanan escrow, atau pertemuan langsung.
Perdagangan OTC lebih banyak diminati oleh whale dan investor institusional, yang punya banyak kepemilikan kripto. Kedua jenis investor ini biasanya melakukan transaksi dalam jumlah besar.
Meski OTC dianggap lebih fleksibel dan bisa menjaga privasi, investor tetap harus melakukan due diligence secara menyeluruh sebelum melakukan transaksi agar terhindar dari risiko.
Perbedaan Perdagangan OTC dan Perdagangan Exchange
Perdagangan OTC dan perdagangan barbasis exchange punya beberapa perbedaan signifikan. OTC cenderung lebih banyak digunakan oleh investor institusional untuk transaksi besar yang anonim dengan likuiditas tinggi.
Sebaliknya, perdagangan kripto di exchange dilakukan secara terbuka melalui order book dengan likuiditas yang tak pasti. Karena exchange merupakan platform terbuka, transaksi menjadi lebih transparan dan kurang privasi.
Harga aset kripto saat transaksi OTC juga dapat berbeda dari harga di exchange karena adanya proses negosiasi. Dalam perdagangan di exchange, trader hanya bisa mengikuti harga pasar saat transaksi dilakukan.
Keuntungan dan Risiko Perdagangan OTC
Perdagangan OTC kripto memiliki beberapa keuntungan yang menarik bagi pelaku pasar, terutama bagi investor dengan volume transaksi besar. Berikut adalah keuntungan yang ditawarkan:
1. Privasi Tinggi
Salah satu daya tarik dari perdagangan OTC adalah privasinya. Transaksi OTC dilakukan langsung antarpihak, bukan melalui exchange publik yang memiliki order book terbuka.
Dengan demikian, informasi tentang harga, volume, dan pihak yang terlibat tidak dipublikasikan. Privasi ini menarik bagi para investor besar yang tidak ingin kegiatan perdagangan mereka diketahui publik, baik untuk alasan strategi maupun keamanan.
2. Likuiditas Lebih Tinggi untuk Transaksi Besar
Likuiditas pasar OTC lebih tinggi dibandingkan dengan exchange kripto konvensional, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar. Broker OTC dapat mencocokkan pembeli dan penjual dalam jumlah besar tanpa perlu melakukan banyak pesanan kecil.
Hal ini memungkinkan transaksi besar dilakukan dengan dampak minimal terhadap harga pasar, yang sulit dicapai jika dilakukan di exchange reguler. Likuiditas tinggi juga membantu menghindari volatilitas harga yang sering terjadi pada exchange publik ketika volume besar ditransaksikan.
3. Fleksibilitas dalam Ketentuan Transaksi
Pasar OTC lebih fleksibel dalam hal penyesuaian ketentuan dan prosedur penyelesaian. Para pihak dapat menyesuaikan detail seperti waktu penyelesaian dan mekanisme transfer sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Kebebasan ini memungkinkan transaksi berjalan lebih personal dan sesuai kebutuhan klien, yang sulit dilakukan di exchange konvensional dengan standar penyelesaian yang sudah baku.
Namun, selain keuntungan di atas, perdagangan OTC juga memiliki beberapa risiko, terutama terkait dengan transparansi dan regulasi. Karena perdagangan tidak terjadi di ruang publik yang teregulasi secara ketat, ada risiko lebih tinggi terhadap potensi manipulasi harga dan praktik penipuan.
Selain itu, tanpa standar penyelesaian yang ketat, transaksi OTC terkadang menghadapi risiko perselisihan antara pihak-pihak yang terlibat, terutama terkait waktu dan prosedur penyelesaian.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang