Volubit.id — Meski teknologi blockchain telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, masih banyak jaringan yang menghadapi kesulitan dalam menambah kecepatan dan efisiensi transaksi.
Salah satu faktor yang memperlambat kinerja blockchain adalah cara mencatat waktu dan mengurutkan transaksi di jaringan terdesentralisasi tersebut. Proses ini biasanya berlangsung lama karena membutuhkan komunikasi antar-komputer (node) dalam jumlah besar.
Untuk mengatasi masalah ini, Solana hadir dengan solusi inovatif bernama Proof of History (PoH). Teknologi ini memungkinkan jaringan untuk mencatat waktu transaksi tanpa harus menunggu persetujuan dari banyak node terlebih dahulu.
Dengan pendekatan ini, Solana dapat memproses transaksi lebih cepat dan lebih murah dibandingkan blockchain lain seperti Bitcoin atau Ethereum.
Apa Itu Proof of History?
Proof of History (PoH) adalah inovasi kriptografi yang erat kaitannya dengan blockchain Solana. Meskipun sering diklaim sebagai mekanisme konsensus, PoH sebenarnya bukanlah mekanisme konsensus, melainkan sistem pencatatan waktu kriptografis yang berfungsi sebelum proses konsensus terjadi.
Berdasarkan dokumentasi yang dipublikasikan oleh salah satu pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, visi di balik Solana adalah menciptakan jaringan terdesentralisasi yang mampu menyamai kinerja satu node tunggal.
Pada jaringan terdesentralisasi diketahui verifikasi waktu dan komunikasi antar-node membutuhkan daya komputasi yang besar dan waktu yang tidak sedikit.
Sebagai contoh, sistem Hashgraph menggunakan metode “fair ordering”, yakni setiap transaksi harus mendapatkan signature dari banyak node sebelum dianggap sah. Proses ini cukup memakan waktu karena semua data harus dikirim ke mayoritas jaringan sebelum bisa diproses.
“Setiap pesan yang diterima jaringan harus ditandatangani dan diberi stempel waktu (timstamp) oleh mayoritas (node) jaringan. Stempel waktu median dari pesan inilah yang disebut sebagai ‘fair ordering’ dalam Hashgraph. Setiap pesan harus dikirimkan ke mayoritas node dalam sistem, lalu setelah mendapatkan cukup tanda tangan, seluruh kumpulan data ini perlu didistribusikan ke seluruh jaringan. Proses ini sangat memakan waktu,” ujar Yakovenko.
Sebagai solusinya, ia memperkenalkan pendekatan unik PoH di jaringan Solana, yang membuat semua validator bisa langsung mempercayai timestamp yang sudah ada tanpa harus berkomunikasi lebih dulu. Dengan begitu, transaksi bisa diproses lebih cepat.
Alih-alih berfungsi sebagai mekanisme konsensus, PoH bekerja layaknya jam yang mengatur urutan kejadian dan transaksi. PoH dapat mengurangi beban dan latensi dalam proses pemesanan transaksi di jaringan terdistribusi.
Cara Kerja Proof of History
Proof of History memungkinkan setiap validator dalam jaringan Solana memiliki jam internalnya sendiri tanpa perlu terus-menerus berkomunikasi dengan validator lain.
Hal ini dicapai dengan cara mengodekan perjalanan waktu menggunakan Verifiable Delay Function (VDF) dalam algoritma SHA-256, yang menghasilkan serangkaian kode unik (hash) dari setiap transaksi.
SHA-256 adalah algoritma hashing yang menghasilkan nilai hash 256 bit, terlepas dari ukuran input yang diberikan.
Hash yang dihasilkan memiliki sifat pre-image resistant, yang berarti tidak mungkin menemukan kembali input asli dari nilai hash tersebut.
PoH memanfaatkan algoritma ini untuk menciptakan proses hashing berurutan (sequential hashing), yang berarti setiap hash dihitung berdasarkan hash sebelumnya.
Proses ini membutuhkan waktu tertentu untuk diselesaikan sehingga menciptakan jeda waktu yang dapat diukur.
Hasil dari serangkaian hash ini membentuk catatan historis yang dapat digunakan oleh node untuk memverifikasi urutan dan waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jaringan.
Saat transaksi baru dikirim, transaksi tersebut menggunakan hash terbaru dalam urutan. Validator kemudian mengonfirmasi transaksi dengan memasukkannya ke dalam rangkaian hash.
Dengan cara ini, setiap transaksi dapat dikaitkan dengan periode waktu tertentu berdasarkan hash yang digunakan.
Karena sistemnya tidak lagi membutuhkan konsensus untuk menentukan waktu dan urutan transaksi, Solana dapat menetapkan jadwal validator secara bergiliran untuk memproses transaksi dalam jaringan secara terus-menerus.
Dengan menyediakan urutan kejadian yang dapat diverifikasi, PoH membantu Solana mencapai throughput tinggi dan latensi rendah. Jaringan ini menjadi lebih efisien dibandingkan dengan mekanisme konsensus tradisional seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS).
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang