Base Umumkan Token, Snapshot Airdrop Sudah Diambil?

Volubit.id — Jaringan Layer 2 (L2) Ethereum garapan Coinbase, Base, mendadak jadi buah bibir di kalangan penggemar kripto. Kabar bahwa proyek ini mulai menjajaki peluncuran token native BASE memantik spekulasi luas, terutama soal peluang airdrop.

Pengumuman ihwal otensi token BASE datang dari Jesse Pollak, sosok di balik lahirnya Base, saat tampil di ajang BaseCamp 2025 di Stowe, Vermont. Ia menegaskan proses masih di tahap eksplorasi, tanpa jadwal, desain token, atau formula tokenomics.

Bos Coinbase, Brian Armstrong, juga menekankan pesan serupa bahwa pihaknya belumm punya rencana definitif ihwal token. Namun perubahan kecil di bio akun resmi Base di Twitter yang kini berbunyi “Base is beginning to explore a network token” seolah menjadi tanda awal, cukup untuk menggetarkan pasar.

Tujuan yang diumumkan terdengar idealis. Token diharapkan mempercepat desentralisasi dan memperluas ekosistem onchain. Base sendiri saat ini sudah punya total value locked (TVL) lebih dari $5 miliar dan lebih dari 20 juta alamat wallet aktif berdasrkan data firma analitik DefiLlama. Angka itu menempatkannya di jajaranL2 terbesar di jaringan Ethereum mengalahkan Arbitrum.

Di sela pengumuman rencana token, Base juga memamerkan jembatan open source ke Solana yang sudah live di testnet dan siap menuju mainnet. Base juga mengumumkan program pendanaan dan mentorship Base Batches 002 yang akan dimulai akhir September 2025 menegaskan ambisi mereka menumbuhkan komunitas builder.

Kendati tak ada detail teknis, pasar buru-buru menebak. Sejak lama Base menolak wacana penerbitan token baru. Kini sikap itu berubah, seiring dorongan untuk memperkuat ekosistem. Spekulasi paling ramai tentu saja soal airdrop. Para pemburu hadiah gratis bertanya-tanya: apakah snapshot jaringan sudah diambil diam-diam? Apakah distribusi akan meniru Arbitrum yang terkenal sukses? Tidak satu pun dari pertanyaan itu dijawab.

Hingga kini tak ada sinyal resmi. Pernyataan resmi Base hanya menyebut rencana token masih di tahap eksplorasi. Ketidakpastian justru membuat antusiasme melonjak. Para farmer airdrop seolah berlomba menambah aktivitas transaksi di jaringan Base dengan harapan bakal tercatat sebagai pengguna awal yang kelak diganjar.

Token Sale atau Airdrop?

Perbandingan dengan Arbitrum menjadi pembicaraan utama di komunitas. Arbitrum diketahui kerap diadikan benchmark kesuksesan distribusi airdrop: proyek itu berhasil mendongkrak popularitas lewat airdrop besar-besaran yang memicu gelombang transaksi dan partisipasi pengguna. Dari pengalaman itu, muncul dugaan bahwa kriteria seperti jumlah transaksi, aktivitas swap, pemakaian bridge, hingga interaksi di berbagai aplikasi ekosistem akan menjadi penilaian penting.

Hype penggunaan alat analitik seperti Onchain Score untuk menghitung peluang juga merebak. Mereka berharap bisa meniru strategi farming airdrop seperti yang dulu terjadi pada Arbitrum. Namun situasi Base berbeda secara mendasar. Jaringan ini berdiri dengan dukungan penuh Coinbase dan tidak melibatkan pendanaan venture capital (VC). Tanpa tekanan dari investor awal, Base tidak perlu mengejar lonjakan metrik pertumbuhan semu. Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa bila distribusi token terjadi, skemanya bisa lebih selektif dan menitikberatkan pada pengguna setia, bukan sekadar mereka yang menumpuk transaksi demi memenuhi syarat.

Selain itu, ada pula wacana yang menyebut kemungkinan penjualan token presale serupa model ICO khusus bagi komunitas loyal, sehingga distribusi tidak semata-mata berupa airdrop gratis, melainkan kombinasi gestur apresiasi dan mekanisme pembelian murah. Nama-nama dalam ekosistem inti Base ikut menjadi bahan gosip. Sejumlah Dapps yang kerap disebut sebagai “cabal” Base seperti Zora, Farcaster, Friendtech, Kaito, Virtuals, dan Towns diprediksi bakal memperoleh porsi penting bila ada airdrop atau program distribusi khusus.

Soal waktu, spekulasi yang beredar juga kembali merujuk pada Arbitrum. Jaringan itu mengumumkan rencana token dan baru meluncurkannya sekitar satu setengah tahun kemudian. Jika Base menempuh jalur serupa, proses menuju peluncuran token bisa jadi masih panjang. Semua dugaan mengenai tanggal, kriteria, maupun bentuk distribusi tetap spekulatif, sementara pihak Base sendiri memilih bungkam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *