Biografi Justin Sun, Miliarder Pendiri Tron yang Viral Beli Karya Seni Pisang di Dinding

Volubit.id — Dunia dibuat heran dengan karya seni nyeleneh karya seniman Italia Maurizio Cattelan, berupa sebuah pisang yang ditempelkan di dinding dengan lakban berwarna abu.

Tetapi yang tak kalah mengherankan, karya seni bertajuk “Comedian” ini berhasil terjual di rumah lelang di New York seharga $6,2 juta atau hampir Rp100 miliar.

Pembelinya adalah miliarder kripto, Justin Sun. Siapa dia?

Justin Sun lahir pada 30 Juli 1990 di Xining, Cina. Sejak kecil ia sudah memiliki minat besar terhadap teknologi dan bisnis. Sayangnya dia justru masuk jurusan sejarah di Universitas Peking dan lulus pada 2011.

Sun kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar master dalam bidang Studi Asia Timur dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Di universitas inilah minatnya terhadap Bitcoin dan kripto mulai muncul.

Keterlibatannya dalam kripto dimulai pada 2013 saat ia bergabung dengan Ripple Labs sebagai Chief Representative dan Advisor.

Setahun kemudian ia memberanikan diri untuk mendirikan Peiwo, aplikasi jejaring sosial berbasis audio mirip Snapchat yang suksess meraih lebih dari 10 juta pengguna di Cina.

Aplikasi ini menawarkan berbagai channel untuk membantu pengguna menemukan teman dengan interest yang sama, mulai dari game online hingga live streaming.

Sosok di Balik TRON

Titik balik hidupnya terjadi pada 2017 saat Sun mendirikan platform terdesentralisasi TRON. Ketika meluncurkan initial coin offering (ICO) perdana untuk token TRX, TRON berhasil mengumpulkan $70 juta, yang menunjukkan tingginya antusiasme komunitas.

Tron adalah platform blockchain yang bertujuan untuk merevolusi distribusi konten digital dan hiburan melalui teknologi terdesentralisasi. Platform ini menghubungkan langsung pembuat konten, pengembang, dan konsumen dan menghilangkan perantara di antara mereka.

Tron juga dikenal karena menekankan transparansi, aksesibilitas, dan desentralisasi, dengan tujuan menciptakan internet terbuka yang memberdayakan pembuat konten dan konsumen. Justin Sun mengukuhkan dirinya sebagai CEO Tron Foundation, organisasi nirlaba di balik jaringan Tron.

Tron pada Juni 2018 mengakuisisi BitTorrent yang kemudian berganti nama menjadi Rainberry Inc senilai $140 juta, untuk mengintegrasikan basis pengguna yang lebih besar ke dalam ekosistemnya. Sun didapuk sebagai CEO dan memperkenalkan token utilitasnya sendiri, BTT.

Sun juga mengakuisisi exchange kripto Poloniex, yang sempat diretas pada 2023. Pria ini juga didaulat sebagai anggota dewan penasihat global exchange Huobi, yang sekarang telah melakukan rebranding menjadi HTX.

Terjun ke Dunia Diplomasi

Di usianya yang ke-31, Sun memutuskan melepas posisinya sebagai CEO Tron setelah mendapatkan kewarganegaraan Grenada, sebuah negara kecil di Kepulauan Karibia.

Ia bahkan langsung ditunjuk sebagai Duta Besar dan Perwakilan Tetap Grenada untuk World Trade Organization (WTO) di Jenewa, Swiss dari 2021 hingga 2023.

Pada 2024, masih sebagai warga negara Grenada, Sun berhasil terpilih sebagai Perdana Meter Liberland dalam pemilu yang digelar pada 5 Oktober. Liberland merupakan microstate di antara Kroasia dan Serbia di Eropa, yang warganya mengadopsi blockchain dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam beberapa kesempatan, Sun mengatakan tugasnya sebagai diplomat dan kepala negara tetap difokuskan untuk memperkenalkan inovasi di sektor digital, seperti blockchain dan kripto. Hal tersebut sejalan dengan visi hidupnya yakni mendorong adopsi teknologi terdesentralisasi.

Pria Penuh Kontroversi

Kontroversi tak pernah luput mewarnai hidup pria 34 tahun ini, yang tentunya semakin membuat namanya dikenal di industri kripto.

Pada 2020, Sun digugat dua karyawannya sendiri di Tron Foundation, Lukasz Juraszek dan Richard Hall, atas tuduhan penipuan.

Di tahun 2022, Sun juga dilaporkan berada bawah penyelidikan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan kantor Kejaksaan District Selatan New York terkait kasus kriminal yang tak diungkapkan ke media.

Maret 2023, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS juga menggugat Justin Sun atas tuduhan penjualan sekuritas tanpa izin. Sun dianggap telah menjual dan mempromosikan token TRX dan BTT sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.

Kasus ini bahkan menyeret banyak nama selebritas, termasuk Lindsay Lohan dan Akon, yang disebut ikut mempromosikan TRX dan BTT.

Tak hanya itu, SEC juga menuduh Sun melakukan manipulasi pasar atau wash trading dengan menaikkan harga token TRX dan BTT di pasar sekunder.

Kontroversi terbarunya tentu saja keisengan membeli karya seni pisang ‘Comedian’ dengan harga fantastis. Dengan kekayaan tahun ini mencapai $1,4 miliar atau sekitar Rp22 triliun, uang Rp100 miliar mungkin tak seberapa untuk membeli sebuah pisang yang ditempel di dinding.

Konon Justin Sun berencana untuk memakan sendiri pisang itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *