Volubit.id — Pemegang Bitcoin terpantau telah melakukan akumulasi BTC senilai $22,8 miliar atau sekitar Rp366 triliun dalam sebulan terakhir. Sebanyak 404.448 BTC telah berpindah ke alamat wallet permanen Bitcoin.
“Saya yakin ada sesuatu yang terjadi di balik ini,” ujar pendiri sekaligus CEO platform analitik CryptoQuant Ki Young Ju dalam sebuah unggahan di X, 7 Agustus 2024.
I’m pretty sure something is happening behind the scenes.
404,448 #Bitcoin have moved to permanent holder addresses over the past 30 days, and it’s clearly accumulation.
We’ll know within a year. https://t.co/Ip0jow2pGN pic.twitter.com/OOxuWcyxJu
— Ki Young Ju (@ki_young_ju) August 6, 2024
Ia memperkirakan dalam setahun ke depan, beberapa TradFi, perusahaan, pemerintah, atau entitas lainnya, akan mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh Bitcoin pada Q3 2024 atau pada saat ini.
“Dan investor ritel akan menyesal tidak membelinya karena mereka khawatir dengan aksi jual pemerintah Jerman, Mt. Gox, atau masalah makroekonomi lain yang sedang terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, periode kapitulasi penambang hampir berakhir. Hash rate juga telah mendekati titik tertinggi sepanjang masa. Biaya penambangan AS yang mencapai $43.000 per koin membuat hash rate diperkirakan akan tetap stabil kecuali harga BTC turun di bawah ini.
Pada akhir Juli, Ki melakukan pengamatan yang berujung pada kesimpulan bahwa para investor besar Bitcoin atau whale telah melakukan akumulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Akumulasi tersebut tampaknya semakin meningkat sejak pasar anjlok pada 5 Agustus yang menyebabkan harga BTC turun hingga $49.800. Menurut data CoinMarketCap, Bitcoin telah berhasil bangkit 11% dan kini diperdagangkan di harga $56.500.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang