Volubit.id — Bitcoin melonjak hingga 7% setelah Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (CPI) April 2024 sebesar 0,3% (mtm). CPI Inti, yang tidak memasukkan biaya pangan dan energi dalam indeksnya, juga naik 0,3% pada April (mtm).
Angka ini di bawah ekspektasi para ekonom yang memprediksi kenaikannya sebesar 0,4%. Dengan demikian, secara year-on-year CPI tumbuh ke level 3,4% dan CPI inti tumbuh 3,6% atau turun hingga ke level terendah sejak 2021.
CPI merupakan indikator pengukur tingkat inflasi di AS. Tingkat inflasi AS tercatat terus menurun sejak menyentuh titik tertingginya di 9,1% pada 2022. Penurunan ini diharapkan bisa menjadi alasan yang kuat bagi The Federal Reserve untuk melakukan penurunan tingkat suku bunga.
Meski demikian, beberapa pakar ekonomi memperkirakan The Fed masih akan menahan tingkat suku bunga di level 5,25%-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selanjutnya yang dijadwalkan akan berlangsung pada Juni 2024.
Diketahui sejak Juni tahun lalu, The Fed belum melakukan perubahan terhadap suku tingkat bunga AS. The Fed diprediksi belum akan menurunkan suku bunga sampai tingkat inflasi benar-benar stabil atau mendekati target 2%.
Sentimen dovish dari CPI disambut baik oleh sektor aset digital. Data CoinMarketCap menunjukkan, BTC mengalami lonjakan ke harga $66.500 setelah sebelumnya sempat terperosok ke $56.000 pada awal Mei. BTC saat artikel ini ditulis masih bertengger di level $65.800.
BTC menyentuh all-time high (ATH) pada 14 Maret lalu hingga mencapai level $73.000. Sejak itu, aset digital tertua tersebut mengalami koreksi cukup dalam hingga berada di kisaran harga $60.000-$63.000.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang