Volubit.id — Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, mengumumkan rencana distribusi token gratis ke sekitar 37 juta wallet kripto melalui program bernama Glacier Drop. Airdrop ini merupakan bagian dari peluncuran Midnight, sidechain baru Cardano yang berfokus pada privasi dan interoperabilitas antarblockchain.

Pengumuman ini disampaikan Hoskinson dalam gelaran Consensus 2025 di Toronto, Kanada, serturut laporan Coindesk. Glacier Drop akan mendistribusikan dua jenis token, yaitu NIGHT sebagai token tata kelola dan DUST untuk transaksi privat. Distribusi token rencananya akan dilakukan kepada pengguna delapan jaringan blockchain utama.

Charles Hoskinson revealed details regarding the Midnight airdrop on stage at Consensus 2025.

• Tokens will be airdropped to 37M wallets across 8 blockchains.
• The Glacier airdrop will exclude VC and insiders.
• Midnight’s economic model enables cross-chain collaboration. pic.twitter.com/GWT215Phsl

— Cardano YOD₳ (@JaromirTesar) May 15, 2025

Delapan jaringan yang tercakup dalam distribusi tersebut meliputi Bitcoin, Ethereum, Cardano, XRP, Solana, Binance Smart Chain, Avalanche, dan Polygon. Midnight mengusung sistem chain abstraction, sebuah pendekatan teknis yang memungkinkan pengguna menggunakan token mereka ke dalam ekosistem Midnight tanpa perlu melakukan konversi atau pertukaran aset.

Tidak seperti sebagian besar peluncuran token lain, Hoskinson menyatakan Glacier Drop tidak akan melibatkan alokasi untuk investor venture capital (VC) maupun insider. Ia menyebut seluruh distribusi akan diberikan langsung kepada komunitas ritel.

Hoskinson menyebut pendekatan ini sebagai bagian dari visi cooperative economics, model ekonomi baru yang memungkinkan developer dari beragam ekosistem blockchain membuat aplikasi di Midnight tanpa harus meninggalkan jaringan asal mereka. Biaya transaksi pun dapat dibayar menggunakan koin native di masing-masing jaringan, seperti ETH, SOL, atau BTC.

Proyek Midnight sendiri saat ini masih berada dalam tahap testnet dan direncanakan meluncur ke mainnet pada akhir 2025. Hoskinson menyebut proyek ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong kerja sama lintas ekosistem dan memperluas adopsi teknologi blockchain ke khalayak yang lebih luas.