Cardano Expansi Layer 2, Pamerkan Line Up Proyek Baru

Volubit.id — Ekosistem Cardano tengah memasuki fase baru dalam upayanya meningkatkan skalabilitas jangka panjang. Cardano resmi mengumumkan deretan proyek Layer 2 (L2) baru dalam sesi riset bertajuk Layer 2 Expansion: Beyond Hydra yang digelar oleh Input Output Research (IOR) belum lama ini.

Forum tersebut mempertemukan para pemimpin teknis dari Intersect Working Group, pengembang dari proyek-proyek besar berbasis Cardano, serta sejumlah mitra akademik. Di sana, terbangun kesepahaman bahwa masa depan skalabilitas Cardano tidak akan ditentukan oleh satu teknologi saja, melainkan oleh serangkaian solusi L2 yang saling melengkapi dengan fokus pada kecepatan, interoperabilitas, dan privasi.

Dalam sesi tersebut, empat proyek L2 baru diperkenalkan. Pertama, Midgard dari Anastasia Labs, merupakan optimistic rollup yang dirancang khusus untuk model EUTXO Cardano. Midgard menggunakan fraud proof deterministik dan minim intervensi multisig. Proyek ini ditargetkan meluncur ke mainnet pada akhir 2025.

Kedua, zkFold, proyek zk-rollup yang memungkinkan penggabungan ratusan transaksi menjadi satu entri ke layer 1, guna menghemat ruang dan meningkatkan efisiensi. Ketiga, Eryx, yang mengembangkan protokol jembatan zero-knowledge (ZK) untuk komunikasi lintas rantai secara aman dan terverifikasi.

Proyek keempat, Gummiworm dari Sundae Labs, menawarkan rollup yang terinspirasi dari Hydra namun dengan arsitektur berbeda. Gummiworm memisahkan antara eksekusi dan penyimpanan aset, memungkinkan desain yang lebih fleksibel untuk aplikasi DeFi di Cardano.

Diskusi yang melibatkan developer dan peneliti dari berbagai proyek dalam ekosistem Cardano ini memperkenalkan strategi skalabilitas terbaru yang tidak lagi berfokus hanya pada protokol Hydra yang selama ini jadi tulang punggung, namun juga membuka jalan bagi solusi L2 yang lebih luas.

Hydra, yang sebelumnya menjadi ujung tombak skalabilitas Cardano, kini dikembangkan dalam dua arah: Hydra Head untuk transaksi cepat dalam kelompok kecil melalui model state channel, dan Hydra Tail yang menggunakan model rollup untuk throughput yang lebih tinggi. Meski tetap jadi bagian penting, Hydra bukan lagi satu-satunya andalan.

Para panelis sepakat bahwa Cardano membutuhkan portofolio L2 yang saling terhubung dan tidak bersaing satu sama lain. Visi ini bertolak belakang dengan pendekatan yang cenderung terfragmentasi di ekosistem Ethereum, di mana masing-masing L2 berjalan sendiri-sendiri dan kadang tidak kompatibel. Untuk menghindari jebakan tersebut, mereka mendorong pembangunan interface layer terpadu yang bisa menjembatani interaksi di antara L2-L2 ini secara mulus.

Kendati demikian, bukan berarti tak ada tantangan bagi visi proyek ini. Fragmentasi likuiditas dan pengalaman pengguna yang belum mulus masih menjadi hambatan utama adopsi L2 di jaringan Cardano. Untuk itu, sejumlah solusi mulai dirancang, mulai dari insentif likuiditas silang hingga integrasi protokol yang lebih baik agar ekosistem ini bisa tumbuh lebih inklusif dan efisien.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *