Volubit.id — CEO Wintermute Evgeny Gaevoy menumpahkan kekesalannya dalam sebuah unggahan di X. Ia mengkritik para petinggi Ethereum yang terus ribut mempermasalahkan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dalam industri kripto.
Kritik ini berawal dari pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, yang mengomentari koin meme selebriti, salah satunya koin MOTHER yang baru saja diluncurkan rapper Iggy Azalea. Menurut Buterin, koin-koin meme seperti ini tidak memberikan manfaat bagi komunitas.
Menurutnya, finansialisasi kripto seharusnya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti meningkatkan layanan kesehatan, mendukung open-source software, dan bahkan mempromosikan seni dan kreativitas.
Buterin juga percaya bahwa tujuan dari sebuah proyek kripto adalah membuat penggunannya merasa puas karena telah terlibat, meskipun pada akhirnya proyek tersebut akan kehilangan nilai.
“Saya merasa sedikit tidak senang dengan siklus eksperimen (token) selebriti sejauh ini,” tulis Buterin di X.
I’m feeling quite unhappy about with “this cycle’s celebrity experimentation” so far.
“Financialization as a means toward an end”, I can respect if the end is worthy (healthcare, open source software, art, etc). Financialization *as the final product*, 🤮
Ashton and Mila’s…
— vitalik.eth (@VitalikButerin) June 5, 2024
Di sisi lain, pendiri decentralized exchange (DEX) berbasis Ethereum, Uniswap, Hayden Adams, justru mengaku tak masalah dengan koin-koin meme selebriti. Hanya saja, menurut dia, akan lebih baik jika keuntungan dari penjualan koin ini bisa disumbangkan untuk tujuan sosial.
Ia juga menyayangkan popularitas MOTHER digunakan Iggy justru untuk merendahkan Buterin, yang terlihat dalam salah satu unggahannya di X yang menunjukkan meme ia tengah menyusui sang crypto OG.
Elite Ethereum Dikritik
Gaevoy mengatakan, Buterin, Adams, dan petinggi Ethereum lainnya tidak bisa terus meributkan masifnya upaya kapitalisasi yang ada di industri ini. Menurutnya, teknologi blockchain sendiri sangat ideal untuk menciptakan sistem keuangan yang murni kapitalis.
“Jika ETH gagal di masa depan, itu bukan karena “Solana lebih cepat”, tapi karena “elite” ETH masih terjebak dalam kontradiksi ini,” ujarnya.
If ETH fails in the future it wont be because “Solana is faster”, it will be because the eth “elite” is still stuck in a massive contradiction
Blockchain tech is impressively super well conductive to create purely capitalist incentive based systems
At the same time vitalik,… https://t.co/VJwxWN3mRN
— wishful cynic (@EvgenyGaevoy) June 6, 2024
Ia juga mengkritik komunitas ETH yang seolah-olah seperti sedang memerangi kapitalisme, padahal sebenarnya tengah membangun kapitalisme itu sendiri dengan berkedok sosialisme. Sayangnya, ia menyebut para elit ETH tetap harus memilih di antara salah satu dan tidak bisa membangun kedua sistem itu secara bersamaan.
“Saya memilih kapitalisme dengan segala kemegahannya … tidak seperti sosialisme, kapitalisme benar-benar berhasil,” katanya.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang