Volubit.id — Kekhawatiran atas potensi resesi global yang dipicu pelambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) nampaknya lebih mengguncang mental investor kripto ketimbang krisis struktural akibat krisis bursa FTX yang terjadi pada November 2022 silam.
Data Crypto Fear and Greed Index yang mengukur sentimen pelaku pasar kripto mencatat investor saat ini ada di zona Extreme Fear. Angka pada indeks menunjukan skor 17 per 6 Agustus 2024 WIB, turun dari zona Fear di angka 26 sehari sebelumnya.
Bila dibandingkan dengan skor pada saat krisis FTX yang terjadi November 2022 silam, level Extreme Fear saat ini masih lebih buruk. Saat FTX jatuh, indeks mencatatkan skor terendah ada di angka 20 atau tiga poin lebih tinggi ketimbang kekhawatiran investor terkini.
Terakhir kali angka skor ada di bawah level saat ini adalah pada bulan Juli 2022 saat Three Arrows Capital (3AC) bangkrut setelah sebelumnya pasar kripto juga dihajar krisis Terra Luna yang memuncak pada Mei. Level ketakutan terendah yang tercatat sejak indeks dibuat awal 2018 juga terjadi di periode krisis Terra Luna dan 3AC tersebut, yakni pada 20 Juni dengan skor 9.
Indeks Crypto Fear and Greed Index sendiri mengukur sentimen pasar kripto dengan membaginya ke dalam empat kategori: Extreme Fear, Fear, Greed, dan Extreme Greed. Angka skor 0-24 menunjukkan Extreme Fear di mana investor sangat khawatir dan cenderung menjual aset mereka; 25-49 menunjukkan Fear, yang mencerminkan kekhawatiran moderat dan kecenderungan hati-hati dalam pengambilan keputusan investasi.
Sedangkan Greed ditunjukkan dengan skor 50-74 di mana optimisme mulai mendominasi dan investor lebih agresif dalam membeli; sementara 75-100 menunjukkan Extreme Greed di mana pasar didorong oleh optimisme yang berlebihan, sering kali mengarah pada overvaluasi dan risiko gelembung aset.
Walau demikian, indeks fear and greed yang dimiliki Coinmarketcap menunjukan sedikit perbedaan. Coinmarketcap mencatat saat ini sentimen pasar kripto ada di level Fear dengan angka skor 31, mirip dengan skor pada pertengahan September 2023. Indeks Coinmarketcap sendiri baru dibuat pada akhir Juni 2023.
Kekhawatiran atas potensi resesi global sendiri muncul setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis data angka pengangguran bulan Juli yang diumumkan pada 3 Agustus 2024. Data Tingkat pengangguran AS tercatat mencapai 4,3% pada bulan Juli, naik dari angka Juni 4,1% dan 4% pada Mei. Kenaikan data pengangguran Juli ini menjadi yang tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir, sekaligus memicu indikator Sahm Rule menyentuh angka 0,53%.
Sahm Rule alias Sahm Recession Indicator sendiri merupakan salah satu indikator yang kerap digunakan sebagai penanda potensi resesi. Sahm Rule menyatakan bahwa resesi berpotensi terjadi bila rata-rata angka pengangguran dalam tiga bulan terakhir lebih tinggi dari 0,50% dibandingkan dengan angka terendah dari rata-rata tiga bulan dalam 12 bulan sebelumnya.
Kekhawatiran akan potensi resesi pada 2025 mendatang membuat pasar kripto mengalami salah satu hari terburuk sepanjang tahun 2024. Harga hampir seluruh aset kripto, termasuk Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), turun dua digit pada 5 Agustus lalu. Kekhawatiran akan resesi ini tak cuma menghantam pasar kripto. Pasar saham di Eropa, Asia, dan AS, juga merosot.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang