Volubit.id — Perusahaan kripto raksasa di balik XRP, Ripple Labs, akan meluncurkan stablecoin baru bernama Ripple USD (RLUSD) setelah dikabarkan memperoleh persetujuan dari New York Department of Financial Services (NYDFS). Menurut laporan Fox Business, stablecoin ini siap diluncurkan pada 4 Desember waktu setempat.

Sama dengan stablecoin lainnya, RLUSD merupakan stablecoin overcollateralized yang dipatok ke dolar Amerika Serikat (AS). Dengan persetujuan NYDFS, Ripple dapat secara legal menawarkan RLUSD sebagai produk alternatif selain XRP yang jadi flagship.

JUST IN🚨 9,999,700 #RLUSD Minted At RLUSD Treasury #XRP Ledger 👀👀 pic.twitter.com/jHBEpm3Yne

— XRP CAPTAIN (@UniverseTwenty) December 2, 2024

Penerbitan RLUSD ini dilakukan Ripple di tengah litigasi hukum melawan gugatan Securities and Exchange Commission (SEC). Saat ini, kasus yang menuding XRP sebagai sekuritas tak terdaftar masih dalam tahap banding. Namun, kasus tersebut bisa saja dihentikan jika Donald Trump, yang akan menjabat sebagai Presiden AS pada Januari, menunjuk kepemimpinan baru di SEC.

Rencana peluncuran RLUSD pertama kali diumumkan Ripple pada April lalu. Untuk mempersiapkan stablecoin ini, Ripple mengakuisisi Standard Custody & Trust Company pada Juni, perusahaan yang telah memiliki lisensi dari NYDFS untuk kustodian aset kripto. Standard Custody akan menjadi penerbit RLUSD setelah persetujuan regulator.

RLUSD sendiri sudah melakukan uji coba pada Agustus lalu melalui jaringan XRP Ledger dan Ethereum. Ripple juga berencana memperluas penggunaan RLUSD ke blockchain lain.

Kemitraan dengan sejumlah bursa kripto seperti Uphold, Bitstamp, Bitso, MoonPay, dan Bullish telah disiapkan Ripple agar RLUSD dapat diakses secara luas. Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, Ripple berencana melakukan audit berkala terhadap cadangan stablecoin ini dan mempublikasikan laporan bulanan.

Sumber: CryptoSlate