Volubit.id — Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga sekitar 2,5% setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Januari menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan. Harga Bitcoin sempat turun ke level terendah di $94.000-an setelah Consumer Price Index (CPI) tercatat naik 3% secara year on year (YoY), sedikit di atas proyeksi ekonom yang memperkirakan inflasi berada di 2,9%.
Data yang diumumkan pada 12 Februari 2025 malam WIB tersebut memicu aksi jual di pasar kripto. Selain BTC, harga aset kripto flagship lainnya macam Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Cardano (ADA) juga ikut ambles. Inflasi lebih tinggi dari perkiraan ini memperkecil kemungkinan The Fed segera menurunkan suku bunga, yang menjadi sinyalmen negatif buat aset berisiko seperti kripto.
INFLATION SOARING UNDER TRUMP.
GREAT JOB, MAGA!
— Morgan J. Freeman (@mjfree) February 12, 2025
Pernyataan Bos The Fed, Jerome Powell, pasca perilisam data CPI mempertegas kemungkinan tersebut. Dia menyatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru untuk menyesuaikan kebijakan moneternya.
“Dengan kebijakan kami yang saat ini jauh lebih tidak ketat dibanding sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru melakukan perubahan kebijakan,” kata Powell.
Bitcoin yang selama ini sering disebut sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tampak kesulitan mempertahankan narasi tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Dengan inflasi yang masih di atas ekspektasi, indeks Fear & Greed yang mengukur sentimen investor kembali masuk ke zona fear, mencerminkan meningkatnya kehati-hatian di pasar.
Sebelumnya, mayoritas pelaku pasar memperkirakan The Fed bakal mengambil kebijakan pemangkasan suku bunga lanjutan lebih cepat. Namun ekspektasi tersebut mulai memudar seiring rapor merah data inflasi yang baru saja diumumkan.
Data CME FedWatch Tool mencatat probabilitas The Fed mempertahankan level suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret kini mencapai 95,5%. Sisanya, sebanyak 4,5% memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Kebanyakan pelaku pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga baru akan terjadi paling cepat pada September. Keyakinan tersebut semakin menguat setelah rilis data inflasi terbaru.
Indeks dolar AS di sisi lain mengalami kenaikan 0,5% ke level 108,45 setelah pengumuman CPI. Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun (US10Y) dan dua tahun (US2Y) masing-masing naik ke 4,64% dan 4,36%. Pergerakan tersebut mencerminkan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang