Desa Terpencil di Jepang Buat Proyek NFT dan Bentuk Ekosistem ‘Warga Digital’

Volubit.id — Desa Yamakoshi, yang terletak terpencil di pegunungan Niigata, Jepang, memiliki ekosistem digitalnya sendiri. Desa ini berhasil mengumpulkan 1.700 ‘warga digital’ melalui penjualan non-fungible token (NFT).

Melalui proyek Desa Neo-Yamakoshi, penduduk sekitar meluncurkan koleksi NFT Nishikigoi, yang namanya diambil dari nama jenis ikan Koi di Jepang. Aset digital ini berfungsi sebagai ID atau tanda pengenal bagi ‘warga digital’ Desa Yamakoshi, yang ada di dalam maupun di luar wilayah desa.

Proyek Desa Neo-Yamakoshi juga telah mendapatkan kucuran dana sebesar 10 juta yen dari Partai Demokrat Liberal dengan tujuan untuk menguji dan mengimplementasikan Web3 di wilayah terpencil.

Warga yang memegang NFT ini bisa berpartisipasi dalam proses pemungutan suara decentralized autonomous organization (DAO) desa.

Menurut laporan perusahaan riset dan konsultan Jepang, Yuri Group, sejak diluncurkan pada 2021, proyek ini berhasil mengumpulkan keuntungan lebih dari Rp6 miliar melalui penjualan NFT Nishikigoi.

Penduduk asli Desa Yamakoshi bisa mendapatkan NFT ini secara gratis. Sementara komunitas kripto yang ingin bergabung menjadi ‘warga digital’ Desa Yamakoshi, harus membelinya dengan floor price 0,0318 ETH per 26 Juni.

Keuntungan yang didapatkan disalurkan untuk populasi lanjut usia di desa tersebut, serta untuk kegiatan-kegiatan sekolah lokal.

“Jika strategi mereka berhasil dan diperluas ke desa-desa lain, kami memperkirakan daerah pedesaan di Jepang dapat mengumpulkan dana sebesar setengah miliar dolar sambil menguji teknologi baru yang memiliki daya tarik global,” kata Yuri Group dalam laporannya.

Pemerintahan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dinilai sangat mendukung Web3 sebagai bagian dari faktor tercapainya Society 5.0, masyarakat yang maju dan berkelanjutan serta terintegrasi dengan teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data.

Meski demikian, project NFT di Desa Yamakoshi tetap memiliki kendala tersendiri, salah satunya menjelaskan teknologi blockchain dan manfaatnya kepada para lansia di sana. Karena angka kelahiran yang rendah, desa-desa di Jepang lebih banyak dihuni oleh orang lanjut usia.

Menurut Yuri Group, manajer proyek kesulitan mendemonstrasikan proses pemungutan suara DAO kepada masyarakat. Jumlah pemilih juga masih cukup rendah, termasuk ‘warga digital’ yang ada di luar negeri yang banyak terkendala masalah bahasa.

Volume NFT Global Anjlok

Volume perdagangan NFT secara global mengalami penurunan tajam dalam beberapa bulan terakhir. Pada kuartal kedua 2024, volumenya anjlok hingga 45%.

Menurut data CryptoSlam, Juni diperkirakan akan menjadi bulan dengan kinerja terburuk bagi NFT sejak Oktober 2023.

NFTGo mencatat, kapitalisasi pasar NFT, yang sebagian besar didominasi oleh barang koleksi dan avatar, turun 31.5% dalam tiga bulan terakhir.

Meski demikian, Yuri Group mengatakan, pasar NFT masih terus tumbuh di Jepang. Sebagai rumah bagi anime dan manga, Jepang dinilai sangat ideal sebagai pasar yang membawa adopsi besar NFT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *