Volubit.id — Stablecoin terbitan Tether, USDT, semakin mendominasi pasar kripto global. Tak tanggung-tanggung, USDT kini menguasai pangsa pasar di atas 75% dari total stablecoin kripto yang beredar di kolong langit.
Data firma analitik Token Terminal mencatat dominasi stablecoin Tether ini melonjak tajam ketimbang 55% pada 2022. Adapun total suplai USDT yang beredar mencapai $118 miliar, naik nyaris dua kali lipat dari $65 miliar.
ICYMI: @Tether_to has grown its market share from 55% to 75% over the past 2 years.
1) Tether’s USDT supply is $118 billion
2) Tether’s market share is 75%
3) Tether has made (an estimated) $400 million in revenue in the past 30 days pic.twitter.com/IFxXGY0UYg— Token Terminal (@tokenterminal) September 16, 2024
USDT kini menjadi aset kripto terbesar ketiga di dunia, di bawah Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH). Stablecoin terbesar kedua saingan USDT, yaitu USDC dari Circle, hanya memiliki ceruk pasar $35 miliar, atau kurang dari sepertiga market share USDT. Kondisi ini, semakin menegaskan dominasi Tether di pasar stablecoin.
USDT semakin dipercaya sebagai alat transaksi di pasar kripto, terutama sebagai penghubung antara mata uang fiat dan aset digital. Kinerja finansial Tether juga mendukung pertumbuhan dominasi USDT. Estimasi Token Terminal, Tether berhasil mencetak revenue senilai $400 juta dalam sebulan terakhir.
Laporan keuangan perusahaan pada kuartal pertama 2024 mencatatkan Tether meraup keuntungan sebesar $5,2 miliar, didorong oleh investasi pada aset seperti Bitcoin dan emas. Investasi ini menyumbang $3,52 miliar dari total keuntungan. Sisa profit $1 miliar lainnya berasal dari keuntungan operasional.
Dominasi USDT yang semakin perkasa ini turut diperkuat oleh berbagai masalah yang dihadapi oleh kompetitor. USDC yang sebelumnya merupakan pesaing utama, mengalami guncangan setelah krisis perbankan regional Amerika Serikat (AS) pada Maret 2023. Kala itu, salah satu mitra penyimpan cadangan stablecoin Circle, Silicon Valley Bank, mengalami kebangkrutan.
Krisis perbankan yang berimbas pada Circe tersebut bahkan sempat membuat stablecoin USDC mengalami depegging, sebelum kemudian bisa dipulihkan kembali. Krisis tersebut memicu perpindahan investor ke USDT. Kapitalisasi pasar USDC turun menjadi $35 miliar dari sebelumnya $50 miliar dalam dua tahun.
Sebelumnya, stablecoin BUSD yang diterbitkan oleh Paxos dan bermitra dengan Binance, diperintahkan untuk menghentikan operasinya oleh regulator negara bagian New York pada awal 2023. Padahal, saat itu BUSD merupakan stablecoin terbesar ketiga dengan kapitalisasi pasar lebih dari $20 miliar pada akhir 2022.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang