Volubit.id — Pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada bulan November 2024 mendatang berpotensi menjadi katalis yang akan menentukan pergerakan Bitcoin (BTC) dan aset kripto lain. Kemenangan Donald Trump dinilai dapat membawa dampak positif bagi BTC.
Peneliti aset digital Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, menyatakan bahwa pemerintahan Trump yang kedua berpotensi menggunakan pendekatan yang lebih halus terkait Bitcoin. Pendekatan ini akan berbeda dengan Joe Biden yang terbilang ketat. Artinya, ada kemungkinan regulasi terhadap Bitcoin akan lebih longgar jika Trump terpilih kembali.
“Kami berpendapat bahwa pemerintahan Trump yang kedua akan memberikan dampak positif secara umum melalui lingkungan peraturan yang lebih mendukung,” tulis Kendrick, disitat dari Coindesk.
Seperti diketahui, pemerintahan Biden tengah getol-getolnya melakukan upaya litigasi hukum terhadap pelaku industri kripto. Beberapa pelaku industri telah menerima berbagai tindakan hukum, berupa surat teguran, denda, hingga penghentian operasi dar regulator AS terutama sejak awal tahun 2023 lalu.
Pelaku industri yang sudah kena sikat tersebut termasuk Coinbase, Binance, Kraken, Paxos, Gemini, Genesis, ConsenSys, Robinhood, dan bahkan Uniswap. Baru-baru ini, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang merupakan salah satu lembaga pemberantasan kripto menyatakan kemungkinan aksi litigasi pemerintah masih akan berlangsung hingga 2 tahun mendatang.
Pemerintah lewat Securities and Exchange Commission (SEC) juga berkali-kali menunda pengajuan proposal exchange-traded funds (ETF) Bitcoin dan Ethereum selama berbulan-bulan, termasuk di antaranya dari firma investasi raksasa seperti Blackrock, Fidelity, atau Grayscale.
Standard Chartered percaya bahwa kemenangan Trump dapat membawa perubahan positif, termasuk persetujuan lebih banyak ETF kripto yang telah lama dinanti-nanti di AS. Bila kejadian, hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong arus modal yang signifikan ke pasar kripto.
Selain potensi ihwal lanskap regulasi yang lebih ramah terhadap kripto, bank ngetop asal Inggris itu juga memandang Trump bisa mempercepat tren de-dolarisasi dan penurunan kepercayaan terhadap pasar obligasi AS. Penurunan kepercayaan ini dipicu potensi pencetakan uang fiat anyar yang lebih agresif di bawah administrasi Trump. Jika skenario tersebut terjadi, investor akan beralih ke aset alternatif seperti sebagai lindung nilai terhadap dominasi fiskal AS dan moneterisasi utang pemerintah. Bitcoin akan diuntungkan dalam kondisi tersebut.
“Dalam skenario dominasi fiskal AS, kami pikir Bitcoin (BTC) akan memberikan lindung nilai yang baik terhadap de-dolarisasi dan menurunnya kepercayaan terhadap pasar obligasi AS,” kata Kendrick.
Jika Trump memenangkan pemilihan, pembeli asing yang membeli obligasi Amerika Serikat mungkin akan beralih ke aset keuangan alternatif seperti Bitcoin sebagai langkah antisipasi. Ini bisa mendorong harga Bitcoin naik.
Dalam catatan Standard Chartered, penjualan bersih tahunan utang pemerintah AS di bawah kepresidenan Trump periode pertama mencapai $207 miliar per tahun. Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang rata-rata penjualan utang Biden sebesar $55 miliar per tahun.
Sedangkan ihwal target harga Bitcoin, bank tersebut mempertahankan prediksinya bahwa Bitcoin akan mencapai $150.000 pada akhir 2024 dan $200.000 pada akhir 2025.
Hubungan Donald Trump dengan kripto sendiri mengalami pasang surut. Selama masa jabatan sebelumnya, Trump dikenal bersikap skeptis terhadap aset kripto. Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business pada 2021 lalu, Trump bahkan menyebut Bitcoin sebagai ‘scam‘.
Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, sikap Trump nampak telah berbalik arah. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Februari 2024 lalu, kandidat presiden dari Partai Republik ini mengakui popularitas dan penggunaan Bitcoin yang naik. Trump juga diketahui telah menerbitkan beberapa koleksi non-fungible token (NFT) yang laku keras di pasaran.
Baru-baru ini, Trump juga menyatakan bahwa ia akan membuka donasi untuk pencalonan presiden dalam bentuk aset kripto. Trump bahkan meledek Biden dengan menyatakan bahwa presiden AS tersebut tidak mengetahui apa itu kripto.
Trump yang menjabat sebagai presiden AS periode 2017-2021 menjadi kandidat terkuat dari Partai Republik. Kemungkinan ia akan berhadapan langsung dengan Biden sebagai calon dari Partai Demokrat pemilu November mendatang.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang