Drama Rebutan Ticker ZK zkSync Semakin Panas, Libatkan Polygon dan Starknet

Volubit.id — Drama perebutan ticker ZK yang mulanya melibatkan zkSync dan Polyhedra Network memasuki babak baru. Kini, sejumlah proyek kenamaan lain, yakni Polygon dan Starknet ikut melibatkan diri dalam pertikaian.

Polyhedra yang sebelumnya menggunakan ticker ZK secara sah di sejumlah bursa kripto, akhirnya mengalah dengan menyatakan akan mengganti ticket token mereka menjadi ZKJ (kepanjangan dari ZK Join). Namun mereka masih tak ikhlas dengan sikap zkSync yang hendak merampas ticker ZK.

Proyek interoperabilitas tersebut lantas menggandeng sejumlah pentolan di kancah teknologi zero knowledge (ZK) untuk melayangkan tuntutan bersama kepada Matter Labs selaku pemilik zkSync agar mencabut pendaftaran merek dagang (trademark) ZK.

Pihak Matter Labs sendiri dinyatakan telah mendaftarkan merek dagang ZK di sembilan negara berbeda. Dalam pernyataan resminya, Polyhedra, Polygon, dan Starknet via StarkWare mengutuk tindakan Matter Labs.

Upaya Matter Labs mengklaim merek dagang ZK dan menggunakannya untuk token mereka dipandang bertentangan dengan etos dasar komunitas kripto dan Ethereum. Mereka kompak menekankan bahwa teknologi ZK adalah barang publik dan harus tetap dapat diakses oleh semua orang.

“Kami percaya bahwa ZK adalah barang publik yang dimiliki oleh semua orang. Perusahaan yang mengeksploitasi sistem hukum untuk menguasai barang publik melanggar etos kripto, etos Ethereum, dan etos akademik. Bahkan bertentangan dengan etos Matter Labs sendiri, yang menyatakan: Kita dapat membuat dunia ini lebih baik dengan meningkatkan kebebasan orang-orang,” demikian pernyataan tersebut.

Kelompok ini menegaskan bahwa tindakan Matter Labs dapat menjadi preseden berbahaya yang memungkinkan perusahaan untuk mengklaim kepemilikan atas teknologi yang tidak mereka ciptakan. Pernyataan itu lantas mendesak komunitas menuntut Matter Labs menarik aplikasi merek dagangnya dan menghentikan penggunaan ticker ZK.

“ZK harus tetap menjadi barang publik. Tidak seharusnya menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan: melainkan harus dapat diakses oleh semua orang. Kami yang bekerja pada teknologi ZK memahami bahwa kami berdiri di atas bahu para raksasa, peneliti, dan insinyur yang menciptakan dan mengembangkan teknologi yang kami gunakan. Sebagai balasannya, kami diminta untuk berkontribusi kembali ke dalam kumpulan pengetahuan yang dimiliki oleh kolektif, bukan oleh satu perusahaan saja.”

Pernyataan tersebut ditandatangani sejumlah pentolan ZK, termasuk Shafi Goldwasser, pemenang Turing Award dan salah satu penemu konsep ZK Proof, Eli Ben-Sasson dari StarkWare, Sandeep Nailwal dan Brendan Farmer dari Polygon, dan Tiancheng Xie dari Polyhedra Network.

Baik Polygon maupun Starknet StakWare adalah kompetitor langsung zkSync.

Bos Matter Labs, Alex Gluchowski, merespons tudingan miring yang dilayangkan dalam pernyataan tersebut. Ia menyatakan Matter Labs adalah pendukung setia etos libertarian, cypherpunk, dan nilai-nilai yang dinyatakan dalam manifesto mereka: ZK Credo. Ia berdalih pendaftaran lisensi merek dagang ZK dilakukan bersifat defensif, untuk melindungi penggunaan embel-embel ZK dari produk yang menyesatkan.

“Semua merek dagang yang pernah kami daftarkan, termasuk yang terkait dengan ZK, bersifat defensif, untuk mencegah pihak yang tidak jujur ​​menyesatkan pelanggan dan mengacaukan produk dan layanan mereka dengan produk dan layanan yang ditawarkan oleh Matter Labs (seperti yang sayangnya terjadi di masa lalu),” katanya.

Starknet Dirujak Balik

Konsolidasi sejumlah proyek ZK dalam mengecam aksi Matter Labs ini nyatanya tidak sepenuhnya ditanggapi positif. Starknet yang punya jejak hitam di masa lalu malah dilucuti dan dirujak balik oleh sejumlah kontrarian.

Starknet diketahui mengambil ticker STRK saat launching token mereka pada Februari 2024 lalu. Padahal saat itu ticker STRK telah digunakan proyek Strike Finance yang pada akhirnya terpaksa diganti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *