Volubit.id — Perusahaan market maker kripto DWF Labs diterpa isu tak sedap setelah dituding terlibat dalam skandal wash trading. Kabar angin ribut tersebut menyatakan aksi culas tersebut dilakukan di exchange Binance.
Laporan Wall Street Journal (WSJ) yang terbit 9 Mei 2024 menyatakan DWF Labs diduga terlibat dalam skema pump and dump dan manipulasi pasar di Binance tahun 2023 lalu. Aksi tersebut melibatkan perputaran duit senilai $300 juta.
Former Binance insiders say the firing of an internal investigator showed that the crypto exchange neglected evidence of market manipulation https://t.co/nnsq7Z35bm https://t.co/nnsq7Z35bm
— The Wall Street Journal (@WSJ) May 9, 2024
Wash trading sendiri mengacu pada aktivitas pembelian dan penjualan aset yang sama secara berulang-ulang untuk menciptakan kesan palsu aktivitas pasar. Wash trading akan menggelembungkan volume perdagangan token sehingga aset tersebut tampak sedang diminati di pasaran.
DWF Labs sendiri merupakan market maker aset digital. Market maker dipekerjakan oleh proyek kripto untuk memastikan token mereka memiliki kedalaman likuiditas di berbagai bursa yang akan meminimalkan volatilitas harga, dan menyediakan harga yang lebih baik bagi pembeli dan penjual.
WSJ menyatakan temuan wash trading tersebut dilaporkan oleh tim investigasi internal Binance pada 2023. Sebelumnya, Bianance mempekerjakan tim investigasi dengan latar belakang profesional di dunia keuangan tradisional pada 2022.Mereka disewa untuk membantu membersihkan Binance dari aktivitas culas di bursa.
Pada akhir tahun 2023, tim tersebut melaporkan klaim bahwa DWF Labs telah memanipulasi harga token Yield Guild Games (YGG) serta enam aset lainnya. Tim juga merekomendasikan DWF Labs untuk dicabut dari daftar klien Binance.
“Investigator Binance menemukan bahwa DWF memanipulasi harga YGG dan setidaknya enam token lainnya, dan melakukan lebih dari $300 juta dalam wash trading pada tahun 2023,” demikian laporan WSJ.
Tak percaya begitu saja, Binance lantas meluncurkan penyelidikan terhadap tim investigasi tersebut. Hasil penyelidikan menyatakan tudingan miring yang dilayangkan terhadap DWF Labs dinilai kurang bukti.
Sepekan kemudian, Binance memecat kepala tim investigasi dan menolak permintaan untuk menghapus DWF Labs dari daftar klien.
WSJ menyatakan tuduhan tersebut berasal dari keluhan tentang DWF yang diajukan oleh perusahaan market maker pesaing. Menurut eksekutif Binance yang dikutip oleh WSJ, kepala tim investigasi tersebut dinilai terlalu dekat bekerja sama dengan salah satu pesaing DWF dalam kasus ini.
Tanggapan Binance dan DWF Labs
Baik Binance maupun DWF Labs langsung menanggapi tudingan miring dalam laporan terbitan WSJ tersebut. Kedua entitas ini kompak membantah tuduhan yang menerpa.
Co-founder Binance, Yi He menyentil pemberitaan tersebut sebagai bias sekaligus mengomentari premis laporan yang menurutnya bersandar pada keluhan mantan karyawan belaka. Ia juga menyinggung upaya proaktif Binance dalam membantu penegak hukum menguber pelaku dugaan rug pull ZKasino yang malah tidak diberitakan.
“Saya melihat fenomena menarik di mana beberapa artikel media arus utama semakin didorong oleh emosi dan bias dibandingkan fakta. Misalnya, keluhan mantan karyawan dapat menjadi dasar sebuah artikel, sementara bantuan proaktif Binance kepada lembaga penegak hukum dalam menyelidiki dan menangkap dalang di balik ZKasino (sebenarnya) dianggap tidak layak untuk dilaporkan,” terang Yi He di Twitter.
DWF Labs juga mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar dan memutarbalikkan fakta. Mereka juga mengklaim beroperasi dengan standar integritas, transparansi, dan etika, dalam kerja sama dengan lebih dari 700 mitra di seluruh ekosistem kripto.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa banyak keluhan yang dilaporkan media baru-baru ini tidak berdasar dan memutarbalikkan fakta.”
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang