Volubit.id — Mantan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) divonis hukuman empat bulan penjara dalam kasus pelanggaran undang-undang pencucian uang Amerika Serikat (AS). Putusan ini dibacakan langsung oleh Hakim Richard Jones di Pengadilan Distrik Barat Washington, Seattle, dalam sidang yang digelar Selasa, 30 April 2024, waktu setempat.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta CZ dihukum 36 bulan penjara. Menurut hakim, tidak ada bukti CZ pernah diberitahu bahwa Binance telah melakukan pelanggaran UU pencucian uang.
“Semua yang saya lihat, masa lalu dan karakteristik Anda bersifat menenangkan dan positif,” kata Jones dalam sidang, dikutip Decrypt.
Menanggapi putusan hakim, dalam unggahan teranyarnya di X, CZ mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya dalam kasus ini. Ia menegaskan akan terus mendukung industri kripto untuk berkembang.
“Saya masih akan menjadi investor (dan pemegang) kripto pasif. Industri kita sedang memasuki fase baru. Kepatuhan tentu sangat penting,” tulisnya, Rabu, 1 Mei 2024.
I would like to thank everyone for your care and support, be it writing letters, showing support on X, or in any other form. They all mean a lot to me and keep me strong. I will do my time, conclude this phase and focus on the next chapter of my life (education).
I will remain a…
— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) May 1, 2024
Salah satu jaksa penuntut umum, Kevin Mosley, menyayangkan vonis ringan yang diterima CZ. Menurutnya, hukuman ringan yang diterima pria 47 tahun itu bisa memicu banyak pihak untuk melakukan pelanggaran yang sama.
Mosley juga mendesak CZ untuk ditahan, meski hanya divonis empat bulan. Menurut dia, penahanan CZ akan menunjukkan bahwa Pemerintah AS serius dalam menangani masalah pelanggaran UU anti pencucian uang.
Sidang vonis CZ sebelumnya dijadwalkan digelar pada Februari lalu, namun diundur menjadi 30 April 2024.
Mundur, Mengaku Bersalah, dan Dituntut Tiga Tahun Penjara
CZ mendirikan Binance pada 2017 dan di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut tumbuh menjadi exchange kripto terbesar di dunia, berdasarkan volume perdagangan.
Namun, salah satu tokoh penting dunia kripto ini terpaksa mengundurkan diri dari jabatan CEO pada November 2023 setelah mengaku bersalah melanggar undang-undang anti pencucian uang dan undang-undang kerahasiaan bank AS.
Ia digugat oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CTFC) AS pada awal tahun lalu. CTFC menuding CZ lebih memprioritaskan pertumbuhan Binance, daripada kepatuhan terhadap aturan keuangan AS.
Binance setuju untuk menerima hukuman denda sebesar $4,3 miliar, yang terdiri dari denda pidana sebesar $1,81 miliar dan restitusi sebesar $2,51 miliar. Sementara CZ secara pribadi didenda $50 juta.
Denda dan gugatan dari CTFC tentunya berbeda dari kasus gugatan perdata yang dilayangkan Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS.
CZ langsung terbang ke Seattle untuk memberikan surat pernyataan bersalah. Namun, sejak saat itu, ia dilarang keluar dari AS karena dianggap berisiko melarikan diri.
Larangan bagi CZ untuk meninggalkan AS dikeluarkan pada 7 Desember 2023, oleh hakim Richard Jones. Meski demikian, CZ tidak ditahan karena sudah memberikan uang jaminan sebesar $175 juta. Ia juga menulis surat permintaan maaf kepada hakim.
“Saya meminta maaf atas keputusan buruk saya dan akan bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Kalau dipikir-pikir, saya seharusnya fokus pada penerapan kepatuhan di Binance sejak awal, dan saya tidak melakukannya,” tulis CZ.
Walaupun memberikan uang jaminan yang cukup besar, CZ tetap dilarang keluar dari AS sampai sidang putusannya digelar pada 30 April 2024. Jaminan sebesar $175 juta yang diberikan CZ hanya memungkinkan pria tersebut untuk bebas bepergian di AS dan dikunjungi oleh keluarganya.
CZ tercatat sudah dua kali meminta izin untuk pulang kampung ke Dubai, yang salah satunya karena ingin menjenguk anaknya yang sedang sakit. Namun, permintaan itu ditolak. Kejaksaan AS bahkan berusaha menyita paspor Kanada dan Uni Emirat Arab (UEA) miliknya.
Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Federal Seattle pada Selasa, 23 April 2024 lalu, jaksa menuntut CZ dengan hukuman pidana tiga tahun penjara terkait kasus ini.
Menurut jaksa, hukuman dua kali 18 bulan penjara sudah sesuai dengan regulasi federal AS dan cukup setimpal dengan pelanggaran yang dilakukan sang miliarder.
Dalam sidang itu, jaksa menyebut, CZ menggerakkan Binance dengan model bisnis “wild west” karena tidak melaporkan lebih dari 100.000 transaksi mencurigakan, termasuk dari kelompok-kelompok teroris seperti Al-Qaeda dan ISIS.
Jaksa juga mengatakan, Binance selama ini ‘menutup mata’ akan adanya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak. Padahal sebagian besar uang tebusan yang diterima para pelaku, masuk ke Binance.
“Pelanggaran terhadap UU AS ini bukan sebuah ketidaksengajaan atau kelalaian, melainkan sengaja dilakukan oleh Zhao,” kata jaksa, dikutip dari The Guardian, Rabu, 1 Mei 2024.
Menanggapi tuntutan ini, tim kuasa hukum CZ meminta agar kliennya mendapatkan keringanan hukuman. Mereka berdalih, CZ berhak atas keringanan karena telah mengakui kesalahan, mau bertanggung jawab, dan tidak pernah melakukan kejahatan sebelumnya.
Mereka juga menegaskan kepada hakim bahwa meski tinggal di Dubai dan memiliki banyak uang untuk melarikan diri, CZ tetap memutuskan untuk patuh terhadap putusan pengadilan AS. Upaya ini dinilai berhasil meluluhkan hakim, dengan bukti vonis yang cukup ringan untuk entitas sebesar Binance.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang