ETF Bitcoin dan Ether Terus Dibanjiri Outflow, Solana Justru Jadi Incaran Baru Investor

Volubit.id — Exchange-traded fund (ETF) untuk Bitcoin dan Ether kembali mengalami tekanan. Kedua aset kripto terbesar itu sama-sama mencatat arus keluar (outflow) selama lima hari berturut-turut, sementara Solana justru mencatat tren sebaliknya dengan aliran dana masuk (inflow) selama enam hari berturut-turut.

Menurut data Farside Investors, ETF spot Bitcoin (BTC) mencatat arus keluar bersih sebesar $578 juta pada 5 November, yang menjadi angka penurunan harian terbesar sejak pertengahan Oktober. Produk iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock dan FBTC milik Fidelity tercatat sebagai yang paling banyak ditarik investornya.

Nasib serupa juga dialami ETF spot Ether (ETH), yang kehilangan $219 juta dana bersih pada hari yang sama. Produk FETH milik Fidelity dan ETHA dari BlackRock menjadi yang paling terdampak. Dalam lima hari terakhir saja, total dana yang keluar dari ETF berbasis Ether sudah mendekati $1 miliar sejak akhir Oktober.

Sementara itu, ETF spot Solana (SOL) justru menunjukkan tren positif. Dana yang masuk ke produk ini mencapai $14,83 juta dalam sehari, yang turut memperpanjang rekor arus masuk selama enam hari berturut-turut.

Sumber: Farside

Produk BSOL milik Bitwise dan GSOL milik Grayscale menjadi kontributor utama peningkatan ini, seiring meningkatnya minat investor institusi terhadap aset baru dengan potensi imbal hasil (yield) yang lebih tinggi.

Investor Institusi Kurangi Risiko

Menurut Chief Investment Officer di Kronos Research, Vincent Liu, arus keluar dari ETF Bitcoin dan Ether bukan karena investor kehilangan kepercayaan terhadap aset digital, melainkan karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.

“Beberapa hari berturut-turut arus keluar menunjukkan lembaga keuangan sedang mengurangi risiko di tengah pengetatan likuiditas dan penguatan dolar AS. Sampai kondisi likuiditas membaik, rotasi modal seperti ini kemungkinan akan terus berlanjut,” ujarnya, dikutip Cointelegraph.

Liu menambahkan, kondisi tersebut mencerminkan sikap risk-off atau penghindaran risiko dari pelaku pasar, bukan penurunan minat terhadap aset kripto itu sendiri.

Berbeda dengan Bitcoin dan Ether, Solana justru menjadi sorotan baru. Liu menilai lonjakan dana ke ETF Solana terjadi karena kombinasi antara modal baru dan pengalaman baru.

“ETF Solana masih segar, punya daya tarik imbal hasil, dan berhasil menarik modal penasaran dari investor. Sementara aset lain terpukul oleh gejolak makro, Solana tetap menarik berkat kecepatan transaksi, mekanisme staking, dan narasinya yang kuat,” jelasnya.

Meski begitu, Liu mengingatkan pertumbuhan ETF Solana masih berada di tahap awal. Pertumbuhan ini lebih banyak didorong oleh narasi dan minat para pengadopsi awal yang mencari potensi imbal hasil dan pertumbuhan.

“Secara umum, pasar masih berhati-hati dan cenderung menghindari risiko,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *